Tujuhbelas

71 10 0
                                    

Keesokan harinya, Jean masih dengan keegoisannya dan memilih untuk menghindar serta melakukan silent threatmentnya. Tak peduli seribut apa ponselnya berdering, ia tetap melanjutkan aksi silent threatmentnya kepada Adzkiya dan siapapun yang berhubungan dengan Adzkiya.

Jean pun lebih memilih menyendiri di tempatnya latihan di bandingkan dengan bercengkrama dengan teman temannya termasuk dengan Irham.

Dita yang mengetahui dan peka pada situasi ini, mengambil alih untuk mendekati Jean. Ia memang amat sangat terobsesi dengan Jean dan ia ga pernah peduli apabila ada orang yg menggunjingnya di belakang dan mengatakan bahwa ia sudah gila karena pada kenyataannya memang ia tergila gila pada pesona seorang Jeandra Andrea Salim.

"Je, pulang bareng yuk ?" Tanya Dita sambil menggandeng lengan Jean.

Jean hanya diam dan berjalan keluar gedung dengan melewatkan Adzkiya begitu saja yg menuntutnya penjelasan. Sekali lagi airmata lolos dari mata indah Adzkiya melihat Jean benar benar seolah menganggapnya ga ada sama sekali.

"Je, minta helmnya" Ujar Dita dengan manja.

Jean pun langsung memberikan helmnya tanpa berbicara sepatah katapun. Dita langsung naik keatas motornya dan langsung memeluk Jean dari belakang.

Irham yg melihat hal itu langsung merangkul bahu Adzkiya.

"Maafin Dita ya Ki, dari dulu emang dia terobsesi banget sama Jean... Tapi kalo dia nyakitin kamu segini dalemnya, aku minta maaf atas nama adik aku" Ujar Irham sambil menundukkan kepalanya.

Adzkiya hanya bisa diam sambil terus menitikkan airmatanya. Ia berjalan keluar gedung tanpa mempedulikan kiri dan kanannya lagi hingga tiba tiba

Braaakk

Tubuh Adzkiya terpental 3 meter dari lokasi kejadian dan langsung tak sadarkan diri.

Irham yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Adzkiya yang tergeletak ditengah jalan dan membawanya langsung ke rumah sakit terdekat.

"Yo, cepetan ke rumah sakit Petra... Gue otw kesana, Adzkiya kecelakaan" Ujar Irham melalui sambungan telfon kepada Rio.

*********************

Papa Adzkiya, Keysha, Rio dan Ganesha kini jalan tergepoh gepoh menuju ruang IGD setelah mendapat kabar dari Irham bahwa Adzkiya tertabrak mobil saat hendak keluar dari gedung tempatnya dan Jean latihan.

Sesampainya di depan ruang IGD, Papa Adzkiya pun langsung menanyakan kondisi putri semata wayangnya itu pada Irham yg sedaritadi menunggunya keluarga Adzkiya datang.

"Nak Irham, gimana keadaan Adzkiya ?" Tanya Papa Adzkiya dengan panik.

"Lagi ditanganin sama dokter di dalem om" Ujar Irham sambil sedikit membungkukkan badannya.

Keysha dan Ganesha pun langsung menarik tangan Irham dan menjauhkannya dari Papa Adzkiya untuk mengintograsinya.

"Sebenernya ada apa sih ham ?" Tanya Keysha dengan tatapan mengintimidasi Irham.

"Jean jalan sama Dita dan nyuekin Adzkiya, Adzkiya nangis terus keluar gedung gitu aja tanpa liat liat kanan kiri tau tau ada mobil ya langsung nabrak karena posisinya dia ditengah jalan" Ujar Irham menjelaskan.

"Udah gue duga nih gara gara si kampret satu itu" Ujar Ganesha gemas.

Rio yang melihat Irham dan yg lainnya tengah berkumpul di sudut yang lain langsung menghampiri mereka.

"Jean udah dikabarin ?" Tanya Rio dengan polosnya.

"Percuma kali, dia lagi jalan sama Dita" Ujar Ganesha dengan sinis.

The Story About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang