Keysha, Rio, Ganesha, Irham dan Dita berlari tergepoh gepoh menghampiri Adzkiya yang baru saja siuman dari pingsannya.
"Ki, Jean kenapa ?" Tanya Keysha pelan sambil mengelus bahu Adzkiya.
Adzkiya pun kembali menangis sesenggukan dipelukan Keysha. Dita dan Ganesha pun langsung turut memeluk Adzkiya yang kini sedang rapuh.
"Ki, udah ya jangan nangis lagi... Jean pasti kuat kok" ujar Dita berusaha menyemangati Adzkiya.
"Iya dia pasti kuat ki, lunya yang sabar tapinya" ujar Ganesha sembari mengelus punggung Adzkiya.
"Sebenernya ada apa sih Ki ? Kenapa bisa Jean sampe kayak gini ?" Tanya Rio kemudian.
"Jean koma gara gara gue" jawab Adzkiya sembari sesenggukan di pelukan Keysha.
"Heh, jangan ngomong kayak gitu ki ... Ini musibah, lu ga bisa nyalahin diri lu sendiri" ujar Ganesha sambil mengelus rambut Adzkiya.
"Iya, Jean juga pasti ga suka kalo denger lu ngomong kayak barusan" ujar Irham menimpali.
"Harusnya gue jalan bareng sama dia ke dalem kantor, bukan ngebiarin diri gue sendirian di parkiran... Kalo aja gue ikut Jean masuk ke dalam kantor, orang orang jahat itu ga bakalan berani ngedeketin gue apalagi sampe nyulik gue... Jean ngikutin kemana gue dibawa, pas dia berhasil buat nyalip dan ngeberhentiin yg nyulik gue, mereka berantem... Terus salah satu diantara mereka nusuk Jean dari belakang... Dia gini gara gara berusaha nyelametin gue" jelas Adzkiya sembari kembali menangis dan kali ini sambil memeluk Ganesha.
"Udah Ki, doain aja yang terbaik buat Jean... Lu tau kan Jean jagoan, dia pasti kuat kok... Lu jangan nangis kayak gini, Jean pasti sedih kalo liat lu nangis kayak gini" ujar Rio sambil sesekali mengusap punggung Adzkiya.
"Gue nyesel, nyesel banget pernah ninggalin dia selama 5 taun... Nyesel banget ninggalin luka sesakit itu ke Jean... Padahal dia rela ngorbanin nyawanya buat gue... Ngeliat dia ga berdaya kayak sekarang tuh rasanya gue ancur banget" ujar Adzkiya lagi.
"Udahlah Ki, toh dia juga masih sama lu kan sekarang... Bahkan dia lagi berjuang di dalem sana buat tetep bernafas untuk lu... Lu nya yg kuat jangan cengeng begini" ujar Irham menimpali.
"Sumpah, gue ga akan maafin diri gue sendiri kalo sampe ada apa apa sama Jean" ujar Adzkiya sambil berusaha menahan airmatanya yang ingin kembali menetes membasahi pipinya.
********************************
5 hari kemudian
"Ayo dong Ki, makan dikit aja... Jean juga pasti sedih liat lu kayak gini" bujuk Keysha sambil menyodorkan sesendok nasi di depan wajah Adzkiya.
Namun Adzkiya tak bergeming, ia tetap duduk sambil menundukkan kepalanya dan dengan tatapan kosongnya.
"Mau sampe kapan lu nyiksa diri lu sendiri kayak gini Ki ?" Tanya Dita kemudian.
Adzkiya hanya diam, ia sama sekali tak mau berbicara pada siapapun dan juga tak mau memakan makanan apapun selama tak ada Jean disampingnya.
Sudah 5 hari Jean terbaring di rumah sakit dengan keadaan yg sama, ia masih dalam kondisi koma meskipun sudah melewati masa kritisnya. Selama itu pula perubahan drastis terjadi pada diri Adzkiya.
Ia menjadi pribadi yang lebih pemurung, penyendiri dan sering menangis sendirian. Bahkan ia sempat di diagnosa oleh psikiater bahwa ia mengalami depresi.
Jane, Keysha, Rio, Irham, Dita, Jonathan dan Ganesha tak henti hentinya menghibur Adzkiya. Namun bahkan tak pernah adalagi senyum yang tersungging dari bibirnya.
"Yuk ki makan dulu, abis itu minum obat biar lu nya enakan... Lu ga kasian apa sama Jean ? Jean pasti sedih kalo lu terus terusan kayak begini" ujar Irham yang berusaha menyemangati Adzkiya.
Namun usahanya masih nihil, Adzkiya tak merespon apapun. Ia hanya diam dan tak mau melakukan apapun.
Sahabat sahabatnya bergantian menjaga Jean dan Adzkiya hingga bahkan mereka tak tidur sama sekali demi sahabatnya itu.
Namun baik Jean maupun Adzkiya ga ada satupun yang mau merespon sahabat sahabatnya.
Tiba tiba Jane datang dan membawa hasil investigasinya bersama team yang bekerja sama dengan Jean selama ini.
"Hai guys, kalian pasti pada capek ya ? Ini gue bawain pizza buat kalian" ujar Jane yang baru saja datang dengan membawakan pizza untuk di santap bersama dengan teman temannya di ruang tamu.
"Wah asik nih, yuk serbu yuk ki... Ntar keburu abis lho" ajak Keysha sambil menarik tangan Adzkiya.
Namun Adzkiya tak merespon ajakan itu, pandangannya tetap kosong dan mulutnya tak mau berbicara sepatah kata pun.
Keysha pun langsung menghampiri Adzkiya dan menyodorkan pizza itu di depan matanya.
"Dulu lu suka banget tau sama pizza, kadang tiap weekend lu suka ngajak gue sama Ganesha nginep cuma buat ngabisin pizza sama lu" ujar Keysha dengan suara bergetar menahan tangisnya.
Ganesha pun menghampiri Keysha dan Adzkiya yang duduk di tempat tidur milik Jean. Ganesha pun langsung memeluk Adzkiya.
"Jangan kayak gini terus dong Ki, please" rengek Ganesha kemudian.
Jane yang melihat adegan itu, langsung mengarahkan pandangannya pada Jonathan. Memperhatikan ekpresi yang tersirat di wajahnya. Jane pun langsung mendekati Jonathan dengan perlahan lalu tiba tiba menyerang Jonathan dengan mengangkat badannya lalu membantingnya ke lantai.
"Aaaarrrghh... Lu kenapa sih mbak ?" Erang Jonathan yang merasakan nyeri di tulang punggungnya.
"JANE !" pekik Dita sambil berlari ke arah Jonathan dan berusaha membantu kekasihnya untuk bangun dari posisinya terlebih dulu.
"Kamu ga pernah liat sisi buas aku kan Jo ? Yg kamu liat cuma sisi lemah aku ketika tubuhku drop dan manja di depan Jean... Tapi kamu ga tau kan kalo aku bisa lebih bringas saat tau ada pengkhianat yang mencoba mengadu nasibnya dengan kedok persahabatan ?" Tanya Jane sambil menatap bengis Jonathan yang baru saja mencoba berdiri dan di bantu oleh Dita.
"Lu ngomong apa sih Jane ? Lu kenapa giniin cowok gue ?" Bentak Dita kemudian.
Keysha dan Ganesha yang mendengar keributan itu langsung bergegas keluar kamar Jean untuk melihat apa yang terjadi diluar sana.
"Ada apa sih Jane ?" Tanya Keysha kemudian.
"Dibayar berapa kamu Jo untuk membocorkan siapa aku dan Jean sampe orang yang nyerang Jean berasal dari kalangan yang sama dengan kita ?" Tanya Jane sambil menatap tajam Jonathan.
"Maksud lu apaan mbak ? Gue ga ngomong apapun sama siapapun" ujar Jonathan berusaha mengelaknya
Jane pun langsung mengambil berkas yang ia dapat dari hasil penyelidikan rekan kerjanya di dalam tasnya.
"Ini apa ? Ini lu kan ? Audrey Maheswara itu sepupu lu kan ? Dan dia adalah kaki tangan keluarga Wilson William Rahardja berdasarkan pengakuan 2 orang yang terlibat perkelahian dengan Jean di jalan tol... Lu ada dendam pribadi kan sama Jean ?" Ujar Jane kemudian.
Semua mata kini menatap Jonathan seakan tidak percaya. Begitu pula dengan Dita.
"Ga nyangka kamu gitu ya Jo" ucap Dita sambil menatap Jonathan dengan kecewa.
Jonathan memang tak bisa mengelaknya, ia memang memiliki dendam pribadi pada Jean di masa lalunya yang nyaris mati saat Jean memukulinya tanpa ampun. Dan ia pula yang membocorkan rahasia tentang Jean dan Jane pada keluarga Rahardja sehingga keluarga itu mengutus Audrey untuk menghabisi Jean saat ada kesempatan.
Tiba tiba terdengar teriakan dari kamar Jean dan sudah pasti itu berasal dari Adzkiya. Adzkiya histeris dan terus terusan mengamuk tanpa sebab.
Jane dengan sigap menangkap Jonathan dan memborgolnya untuk dibawa ke markas sedangkan Keysha dan yang lainnya dengan cekatan langsung mengamankan Adzkiya agar ia tak bisa melukai dirinya sendiri.