Pagi harinya Jean yang sudah bangun terlebih dulu langsung membasuh tubuhnya dengan air hangat untuk sedikit merelaksasikan otot otot di tubuhnya.
Lalu ia pun segera memakai bathrobenya dan kembali ke kamar untuk membangunkan Adzkiya terlebih dulu.
"Good morning sayang" sapa Adzkiya yang baru saja membuka matanya.
"Good morning" jawab Jean sambil tersenyum tipis pada Adzkiya yang masih mengerjap ngerjapkan matanya.
Jean pun langsung memiringkan tubuhnya dan mencium dengan hangat bibir Adzkiya.
"Sebelum kamu ngerengek minta morning kiss hehehe" ujar Jean kemudian.
Adzkiya hanya tersenyum, nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.
"Did you sleep well last night ? Hm ?" Tanya Jean kemudian.
"Iya, aku tidur kayaknya nyenyak banget semalem... Badanku udah bener bener capek banget kayaknya... Kamu ga marah kan ?" Tanya Adzkiya balik sambil memeluk perut Jean yang sedang merebahkan diri disampingnya, namun punggungnya bersandar ke dipan.
"Aku ga marah sayang, mandi gih sana biar seger" jawab Jean sambil tersenyum dan meminta adzkiya untuk membasuh tubuhnya terlebih dulu agar terlihat lebih segar ga sekusut sekarang.
Adzkiya pun segera beranjak dari tempat tidur dan mengambil sebuah bathrobe lalu segera menyegerakan diri untuk membasuh tubuhnya yang terasa lengket itu.
15 menit kemudian, setelah selesai Adzkiya langsung mengenakan bathrobenya dan langsung berjalan menuju ke kamar Jean.
"Kamu ke kantor hari ini ?" Tanya Jean kemudian.
"Ga sayang, aku kayaknya mau dirumah dulu sama kamu... Nanti aku coba bilang Papa kok" jawab Adzkiya sambil mematung melihat dirinya di cermin.
Jean pun berjalan mendekati Adzkiya dan langsung memeluknya dari belakang.
"Kalo mau ke kantor ya gapapa, nanti aku temenin" ujar Jean sambil menyembunyikan wajahnya di leher Adzkiya.
Bulu kuduk Adzkiya pun meremang saat hidung mancung Jean menyentuh leher Adzkiya tanpa permisi.
"Je..." Panggil Adzkiya kemudian.
Jean makin mengeratkan pelukannya di perut Adzkiya.
"Hm ?" Tanya Jean tanpa menghindarkan hidung mancungnya dari leher Adzkiya.
Nafas Adzkiya mulai tak beraturan karena hangat nafas Jean yang menggelitik lehernya.
Perlahan Jean menjauh dari hadapan cermin masih dengan memeluk Adzkiya dari belakang, ia pun berjalan mundur.
Jean melepaskan pelukannya dari tubuh Adzkiya dan langsung membalikkan badannya, tanpa aba aba langsung mencium bibir Adzkiya dan menekan tubuh Adzkiya hingga bersandar di dinding. Jean pun mulai menjelajah ke leher Adzkiya dan menciuminya.
"Eemhh... Je..." desah Adzkiya sambil berusaha mendorong tubuh Jean untuk menjauh.
Disatu sisi Adzkiya menginginkan Jean untuk meneruskannya tapi disisi lain Adzkiya berkecamuk dengan pikirannya sendiri tentang apa yang sudah dilakukan Alan padanya.
Jean bukan tak tau apa yang dipikirkan oleh kekasihnya itu, ia pun langsung mencium bibir Adzkiya sambil memeluknya dan membawanya ke atas tempat tidur.
Jean pun memangku tubuh Adzkiya dan terus menciuminya tanpa cela.