"Je, kamu yakin mau ikut turun nyelametin sandera kali ini ?" Tanya Jane sambil menoleh ke arah Jean yang sedang mempersiapkan dirinya sebelum helikopter benar benar mendarat di landingzone.
"Kalo aku ga siap, aku ga akan disini Jane... Aku ga akan ngebiarin kamu sendirian" Ujar Jane sambil menatap Jane dengan lekat.
Jean dan Jane kali ini berada dalam misi penyelamatan tawanan yang ditawan oleh sekelompok orang yang menamai dirinya Gerakan Indonesia Merdeka (GIM). Mereka mengenakan pakaian khusus yang dirancang khusus agar tak terdeteksi musuh pada saat bergerak pada malam hari.
(Kira kira begini pakaian khusus yang dipake Jean dan Jane setiap menjalankan misinya).
Maka dari itu BRN selalu disebut institusi paling berbahaya karena memiliki pasukan siluman yang pergerakannya tak pernah diketahui oleh musuh. Membantu para tentara menakhlukan medan perang tanpa tercium oleh publik.
Setelah helikopter mendarat di landingzone, Jean dan Jane berserta 4 anggota lainnya langsung melompat satu persatu untuk turun dari helikopter dan bersiap untuk menjalankan misinya kali ini. Jean melemparkan pandangannya ke sekitar lalu menoleh pada Jane.
"Ini yang recovery area ada berapa banyak ?" Tanya Jean kemudian.
"4 batalyon dari kesatuan angkatan darat, 100 prajurit udah gugur tanpa sampai di titik koordinat dimana korban di sandera" ujar Jane yang setengah berlari mengikuti langkah Jean di belakangnya sambil tetap waspada pada keadaan sekitar yang gelap gulita tanpa penerangan apapun.
"Korban masih aman ?" Tanya Jean kemudian.
Jane sempat meragu untuk mengatakannya, namun kondisi tak memungkinkan lagi untuk mengalihkan pembicaraan.
"3 wanita di sandera, dijadikan budak nafsu mereka... Terakhir terlihat 2 hari yang lalu" ujar Jane sambil menghela nafasnya dengan kasar.
Jean sempat terdiam sejenak lalu mendenguskan nafasnya sebal.
"Target utama ada di lokasi ?" Tanya Jean lagi.
"Ada, target utama ada di lokasi dan dijaga oleh 8 anak buahnya... Mereka memperkosa 3 wanita itu secara bergiliran" ujar Jane menutup keterangannya.
Jean pun mendengus sebal, lagi dan lagi ia harus menghadapi sesuatu yang paling tidak disukainya. Tapi mau ga mau demi menyelamatkan nyawa ketiga wanita itu, ia harus menceburkan diri ikut dalam misi kali ini.
Jean yang berada di paling depan sebagai spearhead tiba tiba memberikan komando untuk berhenti sejenak melalui bahasa tangannya. Anggota lain yang berada di belakang Jean pun langsung diam mengikuti intruksi sang pemimpin di depannya.
Jarak mereka sekarang dengan lokasi markas GIM hanya berkisar 15 meter. Jean pun harus segera menyusun strategi untuk segera menyelamatkan para korban yang disandera dan melumpuhkan para penjahat tanpa membuang banyak waktu.