Sepuluh

100 16 1
                                    

Adzkiya melangkahkan kakinya dengan terburu buru memasuki gedung tempat para atlet dari segala cabang olahraga latihan.

Ia pun segera melemparkan pandangannya ke arah kumpulan cabang olahraga Taekwondo di ujung lapangan. Ia langsung tersenyum saat melihat Jean yang memang sedang sibuk latihan bersama teman temannya.

"bener dia lagi sibuk latihan" gumam Adzkiya pelan.

Adzkiya hanya bisa memandang Jean yang sedang fokus latihan dari kejauhan karena ga mau mengganggu Jean yang sedang sibuk sibuknya mempersiapkan diri untuk tanding di acara bergengsi nanti.

20 menit kemudian latihan pun selesai, Adzkiya langsung menghampiri Jean yang sedang duduk lemas di bangku yang disediakan di pinggir lapangan.

"Nih minum" Ujar Adzkiya sambil menyodorkan sebotol air mineral kepada Jean.

"Eh makasih" Ujar Jean sambil berusaha mengatur nafasnya.

"Capek banget ya ?" Tanya Adzkiya lagi.

"Ya gitu deh" Jawab Jean singkat sambil mengusap dahinya yang begitu berkeringat.

Adzkiya pun mengambil handuk kecil yang sempat dibelinya di minimarket tadi sembari membeli air mineral untuk diberikannya pada Jean, ia pun langsung mengelap keringat yang bercucuran di wajah Jean. Jantungnya berdegup kencang karena gugup saat tangannya menyentuh wajah Jean walaupun hanya untuk mengelap keringatnya.

Jean pun dibuat salah tingkah oleh Adzkiya dia pun berusaha mengatur nafas dan jantungnya yang sudah sedari tadi ributnya ga karuan karena kedatangan Adzkiya.

"Kok lu disini ?" Tanya Jean pura pura membuka percakapan.

"Sekalian lewat aja sih tadi, sekalian mampir kan katanya 2 Minggu lagi kamu tanding... Udah pasti bakalan sibuk latihan kan ? Jadi ya udah sesekali deh liat kamu latihan lagi" Jawab Adzkiya sambil mengedarkan pandangannya ke arah lain.

Adzkiya yang makin salah tingkah pun makin diam seribu bahasa sesudahnya, ia ga tau harus berbuat apalagi dan memulai pembicaraan apalagi dengan Jean.

"Ki, tadi kesini naik apa ?" Tanya Jean kemudian membuat jantung Adzkiya benar benar melorot ke lambung rasanya.

"Aku naik ojol tadi" Jawab Adzkiya malu malu.

"Mau bareng ga ? Udah sore nih aku belum makan juga, laper" Ujar Jean lagi benar benar membuat Adzkiya gugup dan salah tingkah.

"B-boleh" Jawab Adzkiya gugup.

Jean pun langsung bangun dari duduknya dan menggendong tasnya. Ia pun langsung mengulurkan tangan ke hadapan wajah Adzkiya.

"Yuk" ajak Jean sambil tersenyum.

Adzkiya pun menerima tawaran itu sambil tersenyum malu. Ia pun berjalan di samping Jean sambil menundukkan kepalanya.

"Mau makan dulu ga ?" Ujar Jean dan Adzkiya tiba tiba berbarengan.

Jean yang ikutan salah tingkah langsung membuang muka ke arah lain dan menggaruk kepalanya yang ga gatal itu. Lalu mereka pun kembali diam seribu bahasa hingga sampai di tempat parkir.

Jean pun mengambil kunci motornya dan langsung menyalakan motornya. Ia memberikan helm miliknya yg biasa digunakan Rio kepada Adzkiya.

"Nih pake" Ujar Jean sambil menyodorkan sebuah helm berwarna putih doff kepada Adzkiya.

Adzkiya langsung memakai helmnya dan naik ke atas motor Jean dengan pelan.

"Udah ?" Tanya Jean sambil menengok ke arah Adzkiya yang ada dibelakangnya.

The Story About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang