Keesokkan hari nya..
Tangan nya meraba-raba disebelah nya, namun dia merasakan kosong. Kelopak mata gadis itu terus terbuka. Anak mata nya meliar ke sekeliling. Lelaki itu tidak ada. Kaki nya terus menginjak lantai.
Makin berdebar saja jantung nya saat ini. Lelaki itu sudah pergi? Kenapa tidak membangunkan nya ?
Entah mengapa dia merasakan begitu menyakitkan. Langkah kaki nya terus melangkah keluar dari bilik.
Dia mengemamkan bibir untuk menahan tangisan nya. Dia benar-benar menginginkan lelaki itu sekarang.
Langkah nya turun ke tangga. Dia melihat dari bawah tidak ada satu pun orang. Elice terus terduduk ditangga. Dia mengusap air mata nya yang mula menitis perlahan-lahan.
Lama ianya duduk di tangga itu tanpa menyedari susuk tubuh seseorang dibelakang nya.
Spontan pinggang nya dilingkari oleh tangan kekar itu. Elice terus memusingkan tubuh nya ke belakang. Tubuh lelaki itu dipeluk.
" Awak pergi mana? " Tanya Elice.
" I'm just here, why are you crying? " Soal Gabriel lembut. Ibu jari nya mengusap pipi gadis itu.
" I thought you left me here.. " Jawab Elice.
" No sayang.. "
" Hah.. kenapa tak bersiap lagi? Dah nak masuk kelas dah kan ? " Tanya Gabriel.
Elice terus menundukkan kepala nya. Gabriel yang perasan itu terus berkerut kening.
" Why? "
Makin erat saja pelukan nya. " Saya tak nak.. boleh tak kalau saya tak pergi hari ini ? Saya masih takut nak pergi sana.. biarkan saya rehat ?.. "
" Sure dear, anything for you.. " Jawab Gabriel.
" Boleh tak kalau saya nak dengan awak saja hari ini ? Saya tak nak berjumpa sesiapa.. saya nak awak saja hari ini.. " Elice terus menundukkan kepala nya.
Gabriel terus mengukir senyuman lebar. Dia mengelus perlahan belakang tubuh gadis itu.
" Of course you can, dear.. "
Entah mengapa hati nya begitu senang kerana gadis itu mengatakan hanya ingin bersama nya dan tidak dengan yang lain. Dia begitu gembira jika gadis itu hanya memikirkan nya saja.Sunyi.
Senyuman lebar itu terus memudar. Mata nya mula sayu dalam pelukan gadis itu.
Bibir nya mengukir senyuman sinis.
This is what he wants. He wanted her to think only about him and not about anyone else. This should have been the case from the beginning.
" Awak kita nak pergi mana? " Tanya Elice.
Gabriel terus mencempung tubuh gadis itu naik duduk di atas superbike. " Go to a place that calms you down " Gabriel naik ke motor nya.
Elice mengangguk saja.
Mereka mula beredar dari mansion itu. Gabriel mengikuti jalan di belakang mansion yang terdapat tempat rahsia nya.
YOU ARE READING
GABRIEL AIZEN (OG)
RomanceSeorang gadis malang yang hidup nya dipenuhi dengan kesedihan dan kesakitan ia tanggung sendiri. Sampailah waktu kejadian itu Abang tiri nya menyeret kasar gadis itu dan memaksa gadis itu lalu abangnya memberikan gadis itu kepada jejaka asing demi m...