#6. Hal Yang Disembunyikan

9 3 0
                                    

Haloo semuanyaa,,

Bagaimana kabar kalian hari ini??

Semoga bahagia juga senang selalu ada di diri kalian,, selamat bahagia sekali lagi darinya untuk kalian semua yang telah membaca 🤗

Juga Selamat membaca semoga bab kali ini sesuai harapan ☺️🤍

**********

"Banyak hal yang perlu di usahakan, dan pada akhirnya dibayarkan untuk mendapatkan masa indah yang telah ditunggu"

-Anonim

********

Menghela nafas pelan tapi masih bisa disadari oleh Naya yang berdiri di sampingnya, kabar mendadak tentang rapat mengenai event bansos dengan BEM membuat mood nya rusak seketika.

“Ra, kalau ngak bisa datang ya ngak papa lebih baik kita pulang” ujar Naya memberi saran.

“Ngak papa, kita datang” jawab Anara singkat diikuti Naya yang masih kebingungan dengan sikap Anara hari ini.

“Baik sebelum memulai rapat kita hari ini, sebaiknya kita berdoa dulu, berdoa mulai” ucap Navaro sebagai wakil ketua BEM, seharusnya sang ketua yang memulai namun sang ketua itu sendiri belum terlihat batang hidungnya hingga doa diakhiri.

Anara mengangkat tangannya, semua yang terdiam disana mengalihkan atensinya untuk fokus ke perempuan cantik dengan rambut tergerai itu.

“2 menit jika ketua BEM belum juga datang, saya pergi” ucap Anara dingin, raut wajahnya tak suka ada raut wajah pucat juga yang menyertai.

“Lohh, ya sabar atuhh neng. Kan kita kagak tau kesibukannya si Vano” jawab Navaro dengan panik, mengundang tatapan tajam dari perempuan dengan rambut dihiasi jedai berwarna putih berbentuk kupu-kupu.

“Memangnya anak Ekonomi ngak diajarkan kedisiplinan ya?” tanya Naya dengan nada dinginnya, wajah seram itu membuat seorang Navaro Kalandra Ganeswara terdiam.

5 menit lebih menunggu karena mereka berdua tidak diperbolehkan keluar, sampai pada akhirnya laki-laki dengan tas hitamnya dan segala tampannya muncul dari balik pintu.

“Semuanya maaf saya terlambat” ucap Elvano dengan tergesa.

“Baik ketua akan saya mulai ya” ucap salah satu anggota BEM diangguki oleh Elvano.

“Baik saya mulai dengan penentuan tanggal pelaksanaan event ini, kami BEM setuju untuk melaksanakan di tanggal 20 September sampai 27 September, sebelumnya dari kalian  inti dari event ini apa ada yang keberatan?” tanya mahasiswa itu yang merupakan asisten sang ketua BEM sendiri, dia Rizky Yasser mahasiswa dari fakultas psikologi terkenal dengan intuisi nya yang tinggi.

“Ra, gimana?” tanya Naya lirih, berbisik pelan tepat di telinga Anara.

“Dari kami setuju” jawab singkat Anara.

Yaelahh, kagak diskusi dulu” bisik lirih Naya kembali setelah Anara menjawab.

“Untuk yang kedua, nanti kita akan berangkat di malam hari tepatnya di tanggal 19 malam menggunakan bus, disusul dengan menggunakan kapal. Apakah setuju?” tanya Rizky kembali.

Nothing Same PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang