#10. Bhumi, Wira, Atmaja

9 3 0
                                    

Halowww,, apa kabarnya nihh??

Semoga baik juga senang selalu, dan jangan lupa bahagia.

Dan juga selamat bahagia setiap hari, untuk hari ini juga esok dan hari-hari seterusnya 🤗

********

"Bumi itu memiliki Wira nya dan Atmaja nya, jangan pernah lupa tentang itu"

-Anonim

********

Gerald berpikir sejenak “Bukannya tikus got sama tikus tanah, ituu sama-sama tikus ya?” celetuk Gerald bertanya membuat Bhumi juga Wira menoleh bersamaan.

“Ciee barengan” ucap Gerald lagi, tersenyum jahil.

Banyak hal yang perlu dibicarakan, dibahas dan di kaji tanpa adanya materi pokok yang ditelaah. Mereka yang bersahabat mungkin menyimpan dendam, namun ada masa dan waktu ketika harus menunjukkan dendam itu, menunjukkan sifat kekeluargaan itu, dan menunjukkan sifat persahabatan itu.

Untuk apa, untuk menjaga kewarasan diri. Dendam tidak masalah, ingat tentang dirimu juga yang orang baik. Bersih tanpa adanya buruk yang menodai, bersih tanpa celah, juga jangan sampai dendam itu menghancurkan gelas kaca yang awalnya utuh menjadi beberapa keping.

“Jaga hingga masing-masing mendapati akhir dari masa” gumam seseorang, jauh di balik sana menatap mereka berdua di layar komputer.

Bhumi, Wira, dan Atmaja persahabatan tanpa adanya kata “Lo gue end”  mereka bersahabat hingga nanti, nanti ketika masa dan kisahnya habis.

Dulu banyak yang berkata, jangan sampai hancur dehh persahabatan kalian apalagi karena perempuan. Jika dulu mereka mengangguk mengiyakan, maka sekarang perlu di apresiasi bukan karena mereka berhasil mengusahakan.

Jika bertanya tentang dimana Sagara Atmaja, dia sekarang berada di sebuah tempat jauh dari mereka. Lost contacts tidak, terkadang saling berkirim pesan dengan salah satunya atau keduanya. Namun orang tanpa adanya masalah itu kini hidup tenang di negeri orang, dengan segala keberuntungannya.

“Sagara Atmaja?”

 Seseorang di balik sana mengerutkan dahi, bertanya-tanya siapakah Sagara Atmaja yang dibicarakan. Siapakah seseorang yang memiliki keberuntungan lebih itu, apakah sekarang sedang bahagia atau sedang memikirkan suatu hal untuk direncanakan?

“Apakah waktu cukup? Sampai menemukan semua hal yang mereka rahasiakan?”

“Mohon maaf nihh bapak-bapak, saya ijin keluar dulu atuh. Daripada di sini diem-dieman, kan saya mendingan di luar yaa, jadii kalian lebih leluasa gitu pendekatannya” ucap Gerald, setelah beberapa menit menunggu. Tanpa menunggu jawaban ia pergi dari sana dengan sedikit berlari kecil, menutup pintu dengan keras.

“Anak buah Lo?” tanya Bhumi dengan raut wajah mengejek.

“Bukan, anak tiri sihh kebetulan” jawab santai Wira, berdiri dan mengelilingi ruangan milik seorang Alfarizi Bhumi Adhiyaksa itu.

“Gelap amat ruangan Lo, ngak ada warna putihnya sama sekali” ujar Wira membuat sebelah alis Bhumi terangkat.

“Emangnya ruangan Lo ada warna putihnya?” tanya Bhumi, mendapat respons gedikan bahu dari Wira yang fokus dengan salah satu buku tebal di rak buku yang ada di sana.

Nothing Same PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang