#3. Rahasia Tentangnya

10 3 0
                                    

Haloww semua, bagaimana kabar kalian hari ini??

Kabar baik selalu di nanti, semoga senang kalian lebih banyak di hari esok dan hari seterusnya,,

Saya Kay, selamat membaca untuk kalian semua 🤗☺️

********

"Cinta menurut gue itu kayak selembar kertas yang harus di pertahankan, sama kayak kertas itu sendiri yang ngak boleh rusak entah itu karena apapun"

-Elvano Kavindra Adhiyaksa

********

Banyak hal yang perlu di ketahui oleh orang, banyak juga hal yang perlu di rahasiakan. Sama seperti seorang Anara Shevaya Wiratama yang banyak menyembunyikan sesuatu.

"Anara ingat kamu perlu istirahat yang banyak, bukan hanya berpengaruh pada mata tapi juga otak mu" ujar dokter Clara wanita paruh baya dengan pandangan teduhnya juga senyum yang menenangkan.

"Aku ngak capek-capek kok dok, tapii jangan keras-keras kalau ngomong ada Ayah di luar" ucapnya meluruhkan suara pada kata terakhir nya.

Dokter Clara menutup mulutnya "Ehh maaf, saya pikir kamu datang sendiri. Sudah sekarang kamu boleh pulang, untuk jadwal kontrol lainnya nanti akan saya kabari.

Hormat sebagai bentuk kesediaan, diakhiri dengan kekehan kecil dari mereka berdua. Berjalan dengan sang Ayah yang berada di sampingnya, menatap lurus ke depan sana pintu terbuka dengan cahaya yang indah juga memancar.

"Apa di sana indah? Kata mereka sihh indah, tapi ingin adalah hal pertama yang aku idamkan" gumamnya, seraya menyunggingkan senyum tipis.

"Mau apa sebelum pulang?" tanya laki-laki paruh baya dengan penuh wibawa juga muka yang tampannya tak hilang sejak muda itu.

"Ingin duduk di pantai, boleh ngak Yah?" tanya Anara lirih, takut akan penolakan.

"Boleh tapi hanya sebentar, Ayah ngak mau anak ayah yang paling cantik ini kecapean" ucap sang Ayah, Deon Wiratama laki-laki yang sudah menjadi orang tua tunggal sejak 10 tahun lalu, berusaha menyembuhkan seorang anak perempuannya yang ter divonis memiliki penyakit Varises Orbital.

-Hei mereka telah selesai, mungkin belum selesai di sini tapi mereka telah selesai dalam semua hal yang harus mereka lakukan, urusanmu dengannya selesaikan esok ketika berjumpa lagi.

"Terima kasih ya, sudah memberikan yang terbaik" gumamnya dalam hati, seraya tersenyum melihat sang Ayah yang sibuk memesan.

"Kenapa? Tumben kelihatannya bahagia banget?" tanya Wira memecah lamunan Anara menaruh minuman yang sudah bisa di bawa ke meja, melihat anaknya tersenyum namun melamun mungkin banyak hal yang ia pikirkan namun semoga tidak menyakiti.

"Ash, mungkin membuat nya bahagia sulit, tapi aku selalu mengusahakan" gumam Wira, seraya duduk di depan Anara.

Gelengan Anara tunjukan "Makasih ya Yah" ucapnya lirih, melahap bakso yang baru saja datang.

Wira hanya melihat putri satu-satunya itu, banyak hal yang perlu ia lakukan tapi jika menyangkut Anara. Seorang Deon Wiratama ini pasti akan mengusahakan sebaik mungkin, banyak orang yang heran dengan sikap dingin pria paruh baya itu tapi semua memakluminya.

Nothing Same PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang