22. Saya seorang pria

9 4 0
                                    

🍃🍃🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

"Dari mana sebenarnya kata cinta itu berasal? Apakah dari cara orang tua memperlakukan dengan kasih sayang, atau dari tubuh yang perlahan merasakan getaran aneh di hati? Tapi bagaimana jika aku tak pernah merasakan keduanya, apakah aku bisa menemukan kata cinta?"

Written by Sarah Asiyah

***

Setelah tiga hari berlalu, Dayana terus kembali ke perpustakaan setiap pagi, berharap sang pengarang misterius akan kembali mengiriminya surat. Namun, tidak ada apa pun di sana. Saat Siang hari, setelah makan siang di perkebunan tempat Chloe berada, Dayana berjalan melewati Domatio milik Rexton. Ia berharap, Rexton ada di sana. Namun, seperti biasanya, keberadaan Rexton selalu tidak ada. Rasa frustrasi Dayana semakin dalam.

Namun, hari ini, ia memutuskan untuk mengalihkan pikirannya dari semua misteri itu dan memilih kembali berlatih. Otot-otot tangannya sudah mulai kaku karena lama tidak digerakkan, dan dia tahu dirinya perlu tetap kuat dan fokus. Dan disinilah Dayana menunggu Sharlach datang menjemputnya untuk Latihan.

Jam analog yang terpajang di dinding Domatio menunjuk pukul 10, dengan angka Romawi menghiasi permukaan jam itu. Dayana menutup buku catatannya, menghela napas ringan sambil memandangi pintu Domationya. Biasanya, Sharlach tidak pernah terlambat, tetapi hari ini pria itu belum juga terlihat. Dua jam telah berlalu sejak Dayana menunggunya, mengisi waktu dengan menulis, namun Sharlach tak kunjung datang.

Akhirnya, Dayana memutuskan untuk berjalan kaki menuju lapangan latihan. Dia merapikan pakaiannya yang sedikit kusut akibat posisi menulisnya yang malas-malasan di atas kasur. Setelah memastikan semuanya rapi, Dayana melangkah keluar dari Domatio-nya, Dayana tidak lupa mengunci pintu yang mirip kunci silinder yang dimasukkan ke dalam slot.

Sistem kunci ini tampak aneh bagi Dayana, karena tidak aman bagi Domtionya. Meskipun begitu tidak ada istilah pencuri di dunia ini, dan semua penghuni mempercayai satu sama lain sepenuhnya.

Saat berjalan sendirian, Dayana memperhatikan sekelilingnya. Dia melewati beberapa Domatio lain, namun hanya sedikit orang yang tampak berlalu lalang. Hari semakin siang, dan sebagian besar penghuni Domatio sudah berangkat bekerja atau belajar. Sistem waktu di tempat ini memang aneh; mereka hanya memiliki lima hari dalam seminggu, dan itu pun tanpa hari libur di tengah-tengahnya. Sebagai gantinya, waktu dihitung per bulan, di mana dalam satu bulan terdapat 20 hari, dengan hari libur hanya jatuh pada hari ke-10 dan ke-20.

Chloe dan Baylee tidak terlalu memperhatikan detail ini—bagi mereka, perhitungan waktu yang aneh ini hanya menambah kebingungan. Namun, Dayana, dengan buku catatannya yang penuh dengan catatan rinci, memahami semuanya dengan baik. Jika seseorang bertanya tentang hari apa hari ini, Chloe dan Baylee biasanya hanya akan bertanya pada teman-teman mereka, sementara Dayana bisa langsung mengetahuinya dari catatannya.

Dunia SamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang