Dayana, Baylee, dan Chloe terjebak di sebuah dunia yang penuh misteri dan rahasia kelam. Dayana, sebagai pemimpin rela mengorbankan dirinya demi menjaga kedua temannya dari bahaya Di dunia asing ini, banyak keanehan yang mereka temui, namun satu hal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍃🍃🍃
"Membiasakan diri dengan dunia yang baru terasa begitu melelahkan, dan beban itu kian berat oleh langkah-langkah temannya yang tak henti-hentinya mengundang kekhawatiran."
Written by Sarah Asiyah
***
Tiga hari telah berlalu sejak kedatangan Dayana, Baylee, dan Chloe di dunia Samara. Selama waktu itu, mereka mulai beradaptasi dengan penduduk sekitar dan menjalani kehidupan baru mereka. Dua hari lalu, Sharlach memperkenalkan mereka pada dunia Samara, di Dunia ini ada dua penduduk yang tinggal. Salah satunya penduduk Domatio, satunya lagi penduduk Spiti. mereka bertiga mulai mempelajari cara kerjanya dunia baru ini.
Chloe, khususnya, mengalami perubahan yang signifikan. Sebelumnya, dia terbiasa dengan kemudahan teknologi modern di Bumi, seperti menggunakan aplikasi Gofood untuk memesan makanan tanpa harus repot. Namun, di Samara, Chloe tidak memiliki kemewahan tersebut. Dia kini membantu Matera Cia di dapur, sekaligus belajar memasak. Chloe yang awalnya enggan, mulai menyesuaikan diri dengan rutinitas yang tidak dikenalnya. Memasak di sini harus terjun ke Perkebunan langsung, mengambil bahan dasar masakan, Teruma jagung yang menjadi peganti nasi didunianya.
Berbeda dengan pengalaman kuliner di Bumi yang serba praktis dan cepat, Chloe harus belajar dari awal mengenai cara mengolah bahan makanan dengan tangan sendiri. Proses ini jauh lebih rumit dan memakan waktu daripada sekadar menekan tombol pada aplikasi. Sementara itu, kesibukan teman-temannya juga tidak kalah rumit. Baylee dan Dayana juga menyibukan dirinya dengan pilihan yang diberikan Sharlach
Begitupun Baylee yang berugas mencari bahan pokok makanan bekerja di peternakan, sebuah kehidupan yang sangat berbeda dari kenyamanan yang biasa ia rasakan. Tugas utamanya adalah merawat berbagai hewan ternak yang menjadi bahan pangan utama bagi penduduk Samara. Di peternakan ini, Baylee mengurus kouneli dan kotopoulo, yang dilihatnya di bumi merujuk pada kelinci dan ayam, Baylee harus mempelajari cara merawat hewan-hewan ini dalam konteks baru yang lebih manual.
Selain itu, Baylee juga harus memberi makan katsika dan avelada. Dalam pengertian Baylee, katsika berarti kambing dan avelada berarti sapi. Meskipun hewan-hewan ini mirip dengan apa yang dia kenal di Bumi, perawatan dan rutinitas mereka di sini memiliki keunikan tersendiri. Baylee belajar cara memberi makan dan merawat mereka sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka di lingkungan Samara.
Setiap hari, Baylee terlibat dalam berbagai aktivitas seperti memberi makan, membersihkan kandang, dan memastikan bahwa hewan-hewan tersebut dalam keadaan sehat. Ia juga harus menghafal nama-nama masing-masing hewan, yang sering kali menjadi tantangan tersendiri karena banyak dari nama-nama tersebut memiliki nuansa yang berbeda dan sulit diingat.
Untungnya, Baylee tidak bekerja sendirian. Ia ditemani oleh penduduk lokal yang juga bekerja di peternakan ini. Mereka membantunya beradaptasi dengan lingkungan baru dan memberikan bimbingan tentang cara-cara tradisional dalam merawat hewan ternak. Interaksi dengan penduduk setempat memberikan Baylee kesempatan untuk belajar secara langsung dan memahami lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari di Samara.