First Kiss

2.2K 288 34
                                    

Minta usul konflik malah maunya Raffa jamet🫠
*
Yaudah nih happy reading guys
***

Betul saja hari ini Raffa mengawasi ujian Qiya. Namun ia tak mengujinya, hanya mengawasi. Raffa terus mengumbar senyum ketika prosedur yang Qiya lakukan dalam studi kasus yang ia dapat di jalankan dengan baik. Qiya terlihat cukup tenang. Sehingga pekerjaannya begitu rapi dan memuaskan.

Ujiannya berjalan lancar. Hari pun sudah semakin sore. Matahari mulai malu menampakan sinarnya. Qiya berjalan di lorong menuju ruanga Raffa. Mungkin obat tidurnya masih berlaku karena hari ini ia nampak ingin menemui Raffa lebih cepat.

Sampai di depan pintu ruangan Raffa. Qiya mengetuk pintu ruangan tersebut. Sang pemilik pun mempersilakan masuk.

"Dok" panggil Qiya.

Mata Raffa beralih melihat siapa yang datang. Ia membuat lengkungan pada alisnya, ekspresinya tampak bingung.

"Kenapa?" Balas Raffa cuek

"Mau peluk" balas Qiya dengan cengiran manja

"Hah? Apaan si tumben banget?" Bingung Raffa

"Engga boleh ya?" Senyumnya memudar

"Di rumah ya" tutur Raffa

"Yaudah ayo pulang" pinta Qiya

"Kenapa si kamu?" Tanya Raffa lagi

"Ah yaudah lah aku pulang sendiri aja!" Kesal Qiya lalu memilih keluar dari ruangan Raffa.









Flashback On>>>>>

Qiya sedang berada rumah kontrakan bersama teman-temannya tepat H-2 dirinya sebelum ujian. Raffa memang mengizinkan Qiya belajar namun tidak menginap.

"Qiy, lo tuh nikah sama dr. Raffa kenapa si? Hamil engga terus pacaran sama dia engga kan. Ko bisa?" Celetuk Nando

"Ayahnya dr. Raffa yang minta karena lagi sakit" balas Qiya santai

"Berarti engga cinta? Gua masih ada kesempatan dong?" Tanya Nando

"Tetep engga" balas Qiya cuek

"Kenapa?" Tanya Nando bingung

"Menikah sekali seumur hidup ya! Gua engga mau cerai dari dr. Raffa" balas Qiya yang entah sadar atau tidak

"Usaha lo dalam mempertahankan rumah tangga tanpa cinta tuh gimana?" Celetuk Laura. Mata Qiya beralih menatap Laura.

"Ah itu yang gue engga tau" balasnya dengan tangan yang terulur menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Qi, kalo lo emang mau perjuangan rumah tangga lo coba deh berubah jadi feminim energy." Usul Nisa

"Ah gua pernah denger tuh" kata Qiya

"Gua perlu buat mas di perlukan ya?" Tanya Qiya pada teman-temannya.

"Mas?" Ucap teman-temannya serentak

"Eh maksudnya dr. Raffa" terangnya

"Cieeee" semua bersorak termasuk Nando.

"Tapi serius lo harus menunjukan sisi lo yang dr. Raffa belum tau si Qiy. dr. Raffa tuh teman hidup lo nanti. Lo akan hidup sampe lo menutup mata terakhir kan? Jadi lo harus jadi diri lo sendiri depan dr. Raffa!" Terang Laura lagi

"Kalo gua manja, dr. Raffa suka engga ya?" Tanya Qiya

"Suka lah. Cowo tuh suka banget kalo cewenya bergantung sama mereka" terang Nando

"Seriusan?" Tanya Qiya

"Iya! Beneran deh" balas Nando lagi

"Lo juga harus bisa ambil hati dr. Raffa karena dr. Raffa ganteng anjir walaupun galak banget kaya serem aja gitu." Tambah Nisa

Bangsal TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang