.
."Gue gak minta banyak ke lo pas ngerjain tugas ini kan" Kedua mata yang biasa sayu itu nampak nyalang menatap lawan bicara yang berdiri di hadapannya
"Gue udah kirim ke lo semua materi untuk lo kerjain. Gue kasih tanda biar lo gak bingung"
"Sabtu pagi gue chat, selama 2 hari itu lo sama sekali gak lihat hape? Aneh banget kalau gue percaya"
Gadis itu menghela nafas lelah. Abaikan teman teman yang masih ada dikelas seolah tak ingin lewatkan pertengkaran yang baru ini terjadi
"Setidaknya lo bales chat gue. Lo bilang masih sibuk rapat pun gue bener bener lebih hargain itu daripada lo diem aja"
Lelaki dihadapan gadis itu hendak buka mulut
"Gue juga chat lo Senin pagi itu buat ingetin ada presentasi. Lo tinggal dateng aja apa susahnya coba! Niat gak sih lo kuliah!!" Gadis itu menyelanya dengan cepat, buat lelaki di hadapannya urung bicara
"Gue yang akhirnya bikin makalah, presentasi, tanpa ada lo bales rangkuman materi yang lo bikin. Oke, gue maklumin karena lo anak organisasi, sekarang lagi musimnya penerimaan mahasiswa baru kan. Gue apa sih anak yang taunya kuliah kosan aja. Waktu gue lebih banyak dari lo. Tapi itu pilihan lo, lo tanggung jawab dong"
"Gue tetep masukin nama lo di semua file tugas ini bahkan diurutan pertama"
"Gue juga gak bilang ke Pak Beni kalau lo gak ikut ngerjain tugas ini. Gue diem aja, tanya mereka gue presentasi kayak apa sendirian. Oh iya, kok bisa hari itu temen temen lo gak ada yang dateng. Hebat banget kalian satu geng"
Nampak salah seorang lelaki hendak berdiri namun dicegah oleh teman disebelahnya
"Sekarang Pak Beni cancel lo dari kelas ini lo mau nyalahin gue? Pikir pake otak lo!"
Gadis itu tertawa pelan
"Hah, gue baru sadar. Kayaknya pesan gue dari kemarin lalu gak lo baca ya. Gak penting juga kan"
Semua dikelas itu terkejut karena mahasiswi paling pendiam di kelas mereka itu nampak berapi api setelah kelas dari Pak Beni yang dibicarakannya selesai
Dean, mahasiswa yang diamuk oleh gadis itu bahkan juga tak percaya hingga tak dapat berkata kata. Setelah tadi dapat ceramah dari Pak Beni, kini gantian diceramahi oleh gadis ini
"Lo ngapain gue tanya nyamperin gue? Gak ada urusan lagi gue sama lo. Minggir!" Dean tersentak saat tangan kurus tak bertenaga gadis itu mendorong bahunya
Sementara itu
Gadis itu
Berjalan cepat keluar dari kelas, berusaha secepat mungkin untuk menjauh sebelum siapapun dapat melihat kedua matanya yang basah
.
Dean masih diam ditempatnya bersama beberapa temannya yang lain yang juga masih duduk di mejanya masing masing
Sementara mahasiswa lain sudah keluar tak lama setelah gadis tadi keluar
Ponsel di saku kemeja Dean di angkat paksa oleh salah satu mahasiswa yang mendadak berdiri mendekatinya
Ponsel tanpa pin keamanan itu dengan mudah dibuka
"Goblok!" Maki mahasiswa itu begitu dapatkan yang ia mau dari ponsel itu
"Lo beneran gak baca sama sekali chat Hanin? Terus lo mau apa ke cewek itu tadi!!"
Dean terbata bata lihat sepupunya itu murka didepannya. Kalau dia mau ngomong ingin memaki gadis itu karena buatnya dikeluarkan dari kelasnya Pak Beni, mungkin ia sudah dijadikan samsak oleh sepupu galaknya itu
