"Anak-anak, hari ini papa ada perjalanan bisnis ke Surabaya selama tiga hari, kalian baik-baik ya dirumah jangan nyusahin kak Jay apalagi papa belum dapet pengganti pak Tresno sama bi Iyem" ucap Hilmi saat mereka sarapan membuat ke enam putranya terkejut atas penuturan papa yang terkesan mendadak.
"Kok, dadakan sih, pa? Biasanya dua hari sebelumnya udah ngabarin" komen Satya tak terima Hilmi tiba-tiba melakukan perjalanan bisnis tanpa memberi tahu mereka sebelumnya.
"Papa baru dapet kabar dari sekretaris papa semalam" jawab Hilmi sembari menikmati sarapan nasi goreng sederhana buatan Jayden kebetulan pagi ini Hilmi telat bangun setelah semalam bergadang menyiapkan berbagai berkas untuk hari ini.
"Telus janji papa nonton bioskop baleng adek gimana?" Protes Riki tidak terima.
Karena jika papa perjalanan bisnis otomatis acara pergi ke bioskop harus dibatalkan. Padahal Riki sudah excited mau menonton film baru kesukaan bareng papa.
"Maaf, ya sayang. Sekarang papa gak bisa nunda lagi. Hmm, gimana kalau kita nontonnya setelah papa pulang?" Hilmi berat hati mengatakannya, mau bagaimana lagi tugasnya sekarang tidak bisa ditunda ia harus segara ke Surabaya bertemu klien baru yang akan bekerja sama dengan perusahaan.
"Dek, nonton sama abang aja gimana?" Tawar Jake saat melihat Riki akan menolak usul papa.
"Abang sekolah, nanti nontonna kapan coba?" Keluh Riki, ia tau abangnya yang satu ini suka sekali mendekam disekolah dengan segala alasan kerja kelompoklah, kumpulanlah yang Riki tidak tau apa gunanya.
"Pulang sekolah"
"Ah, sekolah abang lama, apa ya namana ekul ektakulkulel apalah ndak tau susah ngomongna" dumel Riki
"Sama kaka aja gimana? kaka gak ikut ekstrakulikuler jadi pulangnya cepet" tawar Jayden berharap adiknya itu mau pergi dengannya, membiarkan papa pergi perjalanan bisnis dengan tenang.
"Lian mau ikut ke bioskop juga" sahut Julian setelah meminum susu vanilanya hingga tandas.
"Swakalwa jwuga" sambung Sakala dengan mulut penuh nasi goreng, dihadiahi tatapan tajam oleh papa akibat bicara sambil makan.
"Sekalian aja kita semua ikut dah ribet" sahut Satya
"Tapi bukannya hari ini kamu ada kumpulan basket?" Tanya Jake membuat Satya membulatkan mata baru ingat hari ini dirinya akan ada tes untuk masuk anggota basket.
"Tapi, janji pulangna cepet. Hali ini loh adek ke bioskopna" peringat Riki agar Jayden tidak lupa janjinya.
"Iya, kaka pulang cepet, tenang aja."
"Kak Jay, kalau hari ini aku gak bisa ikut ada kumpulan calon osis" Kata Jake
"Satya juga, ada kumpulan basket" sambung Satya
"Ya udah gak papa, kaka sama adik-adik aja perginya"
"Kaka yakin mau pergi sama adik-adik sendiri?" Hilmi sebenarnya sedikit khawatir saat Jayden memutuskan pergi kebioskop bersama trio bocil tanpa ditemani Jake juga Satya, berarti Jayden harus ekstra menjaga trio bocil selama mereka berpergian apalagi tingkah mereka selalu diluar nalar.
"Iya, emang kenapa, pa? Kaka bisa kok jaga mereka sendiri"
"Jay" panggil papa sembari menatap putranya penuh arti, Jayden yang mengerti lantas tersenyum mencoba meyakinkan papa bahwa semua akan baik-baik saja.
"Papa tenang aja, gak perlu khawatir. Jay bisa jaga diri baik-baik"
Papa hanya bisa menyetujui keputusan Jayden pasrah, ia berharap semua baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family || Enhypen
ActionSeandainya waktu dapat kembali diputar, Hilmi tidak ingin kehilangan siapapun. Seandainya Hilmi bisa membagi kasih sayang sama rata pada putra-putranya, ia tidak akan pernah hidup dalam penyesalan. Hilmi mungkin bisa merelakan wanita yang sangat ia...