"Kak Satya semalam dikasih apa sama tante Mira" kepo Julian.
Pagi ini semua anak-anak Hilmi berada dirumah karena memang hari weekend, setelah sarapan tadi semua berkumpul diruang keluarga ditemani setoples cookies buatan papa yang mereka pangku masing-masing terkecuali Jayden dan Satya.
Satya sendiri sibuk memakan dessert yang dibawa Tante Mira kemarin, katanya sebagai hadiah untuk menaikkan nafsu makan setelah sakit dan benar saja Satya merasa semangat makannya kembali hadir.
"Ada deh kepo" jawab Satya
"Emang selain dessert kak Satya dikasih apa lagi?" Tanya Sakala jadi kepo juga.
"Ada deh, mau tau banget atau mau tau aja?" Satya menaik turunkan alis menggoda Sakala dan Julian.
Kalo sudah seperti ini sudah bisa dipastikan Satya sembuh sepenuhnya.
"Kalo begini mending kak Satya sakit aja gak si? Jujur kalo sembuh tuh nyebelin kemarin malam mah aku liatnya juga kasian pengen disayang kalo sekarang pengen ditendang" cibir Sakala tidak lupa tatapan julid pastinya.
"Huss ngomongnya, kalo kak Satya sakit kamu juga nangis nanti" tegur Jayden
"Ih kapan aku nangisin kak Satya lebay banget" bantah Sakala merasa tidak pernah melakukan hal bodoh seperti itu.
"Pernah, waktu Satya jatuh dari tangga disekolah terus dirumah kamu nangis karena liat kaki Satya dibungkus kayak nasi bungkus padahal cuma diperban terus takut nanti gak bisa jalan lagi, itu kata kamu ya" Jake mengingat kembali momen lucu 2 tahun lalu.
"Jangan ngelak aku ada videonya tau" ucap Satya menambah fakta baru dalam cerita mereka.
"Mana mana? Adek na liat" pinta Riki semangat, dia paling senang pokoknya kalo mendapat fakta baru tentang Sakala.
"Nanti kaka tunjukin, file nya kaka lupa ada dimana"
"Awas aja kalo kak Satya tunjukkin" ancam Sakala.
"Gak janji, orang mau dikasih tau ke adek" jawab Satya
"Ih kok gituu" kesal Sakala kenapa si selalu dia yang memiliki banyak aib.
"Ini sebenarnya mau ribut atau ngasih tau apa yang dikasih tante Mira ke kak Satya si"keluh Julian sedari tadi ia hanya menyimak perdebatan saudaranya.
"Sabar ya, saudara kamu emang aneh-aneh" bisik Jake yang memang duduk disamping Julian.
"Berarti kak Jake juga aneh, kan kak Jake juga saudara aku" kata Julian membuat harga diri Jake turun satu tingkat.
Salah memang kalo bicara dengan trio bocil selalu saja ada gebrakan tak terduga.
"Perhatian perhatian" teriak Hilmi yang baru saja keluar kamar menginterupsi semua anak-anak untuk fokus padanya.
"Kenapa pa?" Tanya Jake
"Kalian lupa ini hari apa?" Kata Hilmi mencoba mengingatkan mereka.
"Emang hari apa? Hari ultah papa?" Tanya Julian.
Hilmi menggeleng.
"Hari ultah perusahaan?"
Hilmi menggeleng lagi kenapa juga Satya jadi bawa perusahaan.
"Hali anak sedunia?"
Hilmi menggeleng lagi.
"Hari kemerdekaan?" Tanya Jake
"Ngaku pinter tanggal kemerdekaan gak inget" cibir Satya.
"Suka hatilah"
"Ayo tebak hari apa?" Tanya Hilmi lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family || Enhypen
NouvellesSeandainya waktu dapat kembali diputar, Hilmi tidak ingin kehilangan siapapun. Seandainya Hilmi bisa membagi kasih sayang sama rata pada putra-putranya, ia tidak akan pernah hidup dalam penyesalan. Hilmi mungkin bisa merelakan wanita yang sangat ia...