Waktu terus berjalan hingga tak terasa masa mpls trio kembar kini sudah selesai. Saatnya mereka menjadi hari-hari sebagai siswa resmi disekolah menikmati setiap mata pelajaran yang cukup memusingkan bagi Jayden dan Satya tapi tidak bagi Jake.
Kali ini Jake dan Satya mendapatkan satu kelas yang sama yaitu kelas 10A sedangkan Jayden berada jauh dari mereka yaitu kelas 10G. Jarak antar kelas mereka pun terpisah cukup jauh terhalang oleh lab komputer otomatis mereka jarang bertemu sekedar berpapasan saat istirahat, apalagi Jayden jarang keluar kelas dan memilih diam dikelas bermain handphone sembari menikmati bekal yang dibawa.
Seperti sekarang ketika bel berbunyi semua teman kelasnya pergi berhamburan keluar menuju kantin, Jayden sendiri tetap diam dikelas mengeluarkan bekal buatan papa tadi pagi.
Saat menikmati bekalnya sembari mendengarkan lagu lewat earphone, seseorang tiba-tiba menepuk pelan pundaknya, Jayden menoleh menemukan seorang remaja yang juga sedang menatapnya, ditangan remaja tersebut terdapat kotak susun yang mungkin berisi bekal.
"Emm, boleh gue duduk disini?" Tanya remaja itu menunjuk bangku kosong didepan Jayden.
Jayden mengangguk, mempersilahkan remaja itu untuk duduk.
"Ouh iya, kita belum kenalan secara dekat cuma lewat perkenalan formalitas. Kenalin nama gue Denis Elianzo Wiguna gue duduk dua bangku dibelakang lo bareng kembaran gue namanya Deris Eilianzo Wiguna, kebetulan dia lagi kekantin beli air karena botol kita berdua ketinggalan dirumah" jelas Denis panjang lebar, Jayden sampai sedikit melongo mendengar penuturan remaja didepannya.
"Terus nama lo siapa?" Tanya Denis saat Jayden hanya diam.
"Ah, n..nama gue Jayden Raksa Purnama panggil aja Jay." Denis hanya mengangguk lalu mengalihkan perhatian pada bekal miliknya, membuka kotak susun tersebut dan menjejerkannya diatas meja.
"Lo penasaran gak kenapa gue gak ke kantin? Padahal temen kelas kita semua ke kantin" Jayden menggeleng, jujur ia tidak peduli mau Denis ke kantin atau tidak toh itu bukan urusannya.
"Karena gue males ngantri, makanya gue suruh kembaran gue buat beli air dikantin. Ouh iya, kalo lu mau bekel gw ambil aja, kebetulan bunda gue masak banyak." Denis menawarkan bekalnya pada Jayden yang ditolak halus oleh sang empu.
Keduanya menikmati bekal dengan damai hingga suara teriakan dari remaja yang wajahnya persis seperti Denis muncul membawa dua botol air mineral, tanpa sadar membuat kerja jantung Jayden sedikit lebih cepat akibat teriakan melengking milik kembaran Denis.
"WOI, Lo yang namanya Jay kan? Itu dicariin sama satria baja hitam"
Remaja yang diketahui bernama Deris itupun terhuyung ketika seseorang mendorongnya sekuat tenaga dari belakang,"Si monyet, ganti-ganti nama orang sembarangan. Lagian lo jangan teriak didepan kaka gue elah, udah gue ingetin juga"
"Ouh iya lupa, sorry" Deris pun berjalan mendekati saudara kembarnya.
Jayden sibuk menetralkan nafasnya yang sedikit berantakan, Satya melihat Jayden kesulitan bernafas buru-buru mendekati kakanya membantu memberikan arahan.
"Dia kenapa?" Bingung Denis berbisik pada Deris ketika melihat teman barunya seperti sedikit kesulitan bernafas.
"Jantung" bisik Deris tepat ditelinga Denis, mendengar itu pun Denis terkejut. Namun, segera ia kembali menetralkan ekspresinya.
Jayden yang merasa sudah lebih baik pun kini beralih melihat Satya,"Ada apa kesini?"
Satya mendudukan diri dikursi samping, "Bosen dikelas, Jake dipanggil guru. kebetulan juga ketemu tu curut satu dikantin terus inget kelas dia sama kaka sama, jadi ya udah mampir aja kesini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family || Enhypen
Short StorySeandainya waktu dapat kembali diputar, Hilmi tidak ingin kehilangan siapapun. Seandainya Hilmi bisa membagi kasih sayang sama rata pada putra-putranya, ia tidak akan pernah hidup dalam penyesalan. Hilmi mungkin bisa merelakan wanita yang sangat ia...