2

196 33 9
                                    

♧♧♧

Author pov

08.00

Kantor Arkatama

Ruangan canny

Tok...Tok...Tok

"Masuk"balas canny mempersilahkan masuk,dengan canny yang masih memeriksa laporan-laporan

"Hm...bos,CEO sanjaya sudah berada di ruangan meeting sekarang bos"ucap asisten canny yang masih berdiri di depan bos nya itu

Canny yang mendengar itupun hanya menatap sekilas asistennya itu"baik...saya akan kesana sebentar lagi.Dan kamu boleh keluar sekarang"ucap canny sambil menyuruh asistennya itu keluar,setelah asisten canny keluar

Canny pun segera memakai jasnya dan baru keluar dari ruangannya sendiri

Dan canny pun hampir sampai di ruang meeting,namun saat canny ingin masuk.Terdengarlah suara marah-marah dari seorang wanita ke asistennya,mungkin wanita itu CEO dari perusahaan sanjaya itu

"Mana sih bos kamu itu?saya udah menunggu terlalu lama loh ini,mana sih di..."

"Ekhem...maaf saya telah membuat kalian menunggu"potong canny sambil langsung duduk di kursi kebesarannya.Sedangkan wanita yang daritadi terus saja mengomeli canny,sekarang tiba-tiba dia terdiam menatap canny.

"Kok dia ganteng banget sih"batin wanita itu sambil masih menatap canny

"Hm...maaf ya buk,saya telah membuat anda menunggu terlalu lama"ucap canny meminta maaf ke ella yang masih saja terpaku menatap canny

"Gak papa pak,hm kenalin nama saya Ella sanjaya"balas ella sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya ke canny

"Canny"balas canny singkat tanpa membalas uluran tangan ella dan juga senyuman ella.Yang membuat ella merasa agak malu karena penolakan canny terhadap dirinya.Apalagi mereka diperhatikan oleh semua bawahan canny dan dirinya di sana

"Baiklah...kalau begitu saya mulai ya"ucap canny dan langsung berdiri dan mulai menjelaskan rencana-rencana pembangunan apa saja yang akan mereka buat bersama perusahaan sanjaya

Mereka pun telah selesai melakukan diskusi.Dan sekarang yang masih berada di ruang meeting hanya canny,ella bersama dengan asisten mereka.

Dan sedikit cerita saat tadi mereka meeting,ella hanya menatap canny saja sepanjang canny menjelaskan diskusinya.Dan saat giliran ella yang menjelaskan,matanya hanya tertuju ke canny.Bahkan tadi ella sempat kehilangan kata-katanya,karena terlalu fokus menatap canny yang pada saat itu canny sedang menyibakkan rambutnya kebelakang yang membuat ella tidak bisa berkata-kata.Sedangkan canny hanya menatap layar yang menampilkan pembangunan yang akan mereka kerjasamai

Saat ini canny masih di ruang meeting dan akan meninggalkan tempat itu,setelah tadi dia sudah sempat pamit ke ella.Dan saat canny sudah mau berjalan keluar tiba-tiba saja ella menahan lengan canny.Yang membuat canny menatap tangan ella yang menyentuhnya dengan pandangan dingin,tanda dia tidak suka di sentuh sembarangan seperti itu.Tapi ella masih saja tidak peka dengan tatapan tidak nyaman canny"saya boleh minta nomor telepon kamu?untuk membicarakan lebih lanjut soal kerjasama kita ini"ucap ella yang masih memegang lengan canny sambil tersenyum

Canny pun melepaskan tangan ella dari lengannya"saya sudah menikah...saya tidak ingin istri saya cemburu,karena telah menyimpan nomor wanita lain di handpone saya"ucap canny yang membuat ella terkejut mengenai fakta canny sudah menikah.Canny sengaja berbicara seperti itu,karena canny tahu bahwa ella itu menyukainya.Makanya canny menolak memberikan nomor handponenya ke ella,karena canny tidak ingin ella mendekatinya

I'm Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang