♧♧♧
Saat ini canny dan rora sedang berjalan pelan-pelan tanpa suara, ke dalam sebuah rumah tempat penyekapan asa dan ayana. Sebenarnya limario, tzuyu, dan jisoo sangat bersikeras ingin ikut anak-anak mereka ketempat penyekapan asa. Namun canny melarang keras mereka untuk ikut, karena kalau banyak-banyak masuk nanti mereka ketahuan oleh dahyun dan antek-anteknya. Tapi canny membawa ruka dan rami ikut dengan dirinya dan rora tapi 45 menit lagi sambil membawa polisi nantinya. Kenapa harus 45 menit, karena kalau terlalu cepat nanti dahyunnya sudah kabur saja bersama dengan antek-anteknya
Canny memakai hodie hitam dengan dilapisi jaket diluarnya dan juga sekaligus memakai tudungnya serta dia yang juga memakai masker hitam untuk menutupi wajah tampannya. Dengan rora disampingnya yang sekarang tengah memakai kaos hitam dengan jaket hitam serta topi hitam tapi rora tidak memakai masker seperti canny.
Sekarang mereka sedang mengintip dari balik perpohonan ke arah beberapa bodyguard dahyun yang tengah mengelilingi pintu depan
"Jadi gimana nih?" Tanya rora ke canny yang hanya diam sedari tadi
Sampai tiba-tiba saja canny pun ingin keluar yang membuat rora panik lalu menarik lengan canny agar kembali bersembunyi dibalik pohon tadi"Woi anjir... lo mau mati ha!! Mereka banyak anjir. Gak mungkin kita bisa habisin mereka semua" ucap rora
"Mereka cuma 8 orang rorafa... dan gue yakin kita bisa habisin mereka semua. Asalkan kita kompak" ucap canny percaya diri menepuk pundak rora untuk meyakinkan temannya itu
"Ayok!!" Maju rora duluan dan dibalas senyuman tipis oleh canny yang juga ikut menyusul rora
Saat mereka berjalan kedepan, langsung saja para bodyguard itu tersenyum sinis menatap kedua lelaki itu yang juga telah berdiri dengan tegas
"Kalian mau cari mati ya?" Tanya salah satu bodyguard yang botak itu.
"Jangan banyak bacot lo tuyul!! Sini lawan aja kita" ucap rora yang membuat canny tersenyum tipis. Sedangkan si botak itu langsung saja maju dan memukul wajah rora. Namun sebelum itu terjadi, rora sudah lebih dulu menahan tangan sibotak itu. Setelah itu langsung menendang perut sibotak itu yang membuat sibotak itu terjatuh dihadapan teman-temannya yang sedari tadi hanya diam
"Woi..!! Kenapa kalian diam, hajar dua bocah ingusan itu!!" Teriak sibotak itu yang masih terduduk dibawah sambil memegangi perutnya yang terasa sangat sakit
Karena perintah sibotak itu, bodyguard yang lain langsung menyerang rora dan canny sekaligus.
4 orang dari mereka langsung berlari ke arah canny dengan wajah penuh emosinya. Canny yang melihat itu bukannya panik, namun hanya diam saja di posisinya itu. Dan saat jarak antara 4 bodyguard itu hampir dekat, dengan senyum tipisnya canny melompat dan menendang keempat bodyguard itu dengan kakinya satu persatu. Sehingga para bodyguard itu terjatuh kebawah dengan sudut bibir mereka yang berdarah akibat tendangan canny. Dan setelah itu canny berlari kearah salah satu yang masih tertidur, dan dengan emosinya canny menarik kerah bajunya. Lalu melayangkan pukulan ke wajah bodyguard itu, sehingga bodyguard itu terjatuh ke samping dengan tidak sadarkan diri.
Karena melihat temannya yang sudah pingsan, tiga bodyguard yang tadi terjatuh pun langsung berdiri kembali dan ingin menusuk canny dengan pisau lipat yang mereka keluarkan ke arah canny yang masih berjongkok.
"Can dibelakang lo!!" Teriak rora sambil menendang perut salah satu bodyguard yang lainnya dan berlari ke arah canny
Canny pun tersentak dan langsung menghindar. Sehingga yang tersusuk bukan canny, melainkan teman mereka yang tadi sudah pingsan
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Him
RomanceBagaimana kehidupan dari seorang Tyaga Canny Arkatama yang diminta kakaknya canna arkatama, untuk menikahi tunangan dari canna sendiri yaitu Enemy Asa Astara. Apakah mereka bisa saling menerima dan saling mencintai seperti permintaan terakhir canna...