16

233 46 9
                                    

♧♧♧





Author pov

Rumah Sakit Arkatama

18.45







Saat ini canny sedang berada dirumah sakit yang dimana rumah sakit ini milik keluarga arkatama

Dan untuk kondisi canny,untungnya saja dia tidak terjadi hal-hal yang serius.Hanya tangan dan punggungnya saja yang terdapat luka yang bisa dibilang lumayan dalam.Makanya canny sempat tumbang karena lumayan banyak kehilangan darah

Dan sekarang canny masih saja belum sadar dari pingsannya tadi,sedangkan asa tetap duduk disamping canny dengan mengenggam tangan canny dan juga air mata yang terus menetes melihat canny

"Maaf..."lirih asa menundukkan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir

"Seharusnya kamu memang tidak pernah menikahi aku can...karena aku cuma bisa buat kamu dan juga dia,selalu dalam bahaya"gumam asa yang masih menundukkan kepalanya.Dan untuk dia yang asa sebut,dia itu adalah canna

Sampai tiba-tiba saja tangan seseorang mengelus kepalanya lembut yang membuat asa menatap orang yang sedari tadi dia khawatirkan"in..i semua bukan karena kesalah..an kamu sa...tapi ini memang su..dah menjadi takdir aku.Jadi ja..ngan pernah ngomong kayak gi..tu"ucap canny sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

Sedangkan asa hanya semakin menangis mendengar ucapan canny"kenapa kamu baik banget sama aku can?kenapa kamu bisa mempunyai perasaan yang setulus itu ke cewek kayak aku can?dan kenapa kamu bisa mencintai cewek yang selalu nyakitin hati kamu?Padahal masih banyak gadis lain yang mencintai kamu,tapi kenapa harus aku?"ucap asa,sampai tiba-tiba saja canny menarik badan asa agar dipeluknya.Tidak terlalu erat hanya menempel saja

"because it's you and only you"balas canny berusaha memeluk asa dan mengelus punggung asa,walaupun bahunya sedang diperban.Sedangkan asa hanya terdiam mendengar ucapan canny sambil menyandarkan kepalanya ke dada canny tanpa membalas pelukan canny.Karena takut nanti luka canny kebuka

"Aku hanya selalu mencintai kamu enemy asa astara,dan aku tidak akan bisa mencintai gadis lain selain kamu.Hanya kamu dan kamu"tulus canny sambil mempererat pelukannya ke asa yang masih nyaman bersandar didadanya

"Please jangan lindungin aku secara berlebihan canny.."ucap asa menatap canny dari bawah

"Kenapa?aku suami kamu dan aku berhak dan bertanggung jawab lindungin kamu dan anak kita dari bahaya apapun yang akan terjadi asa"ucap canny yang merasa tidak terima dengan ucapan asa,bahkan canny memalingkan wajahnya tidak menatap asa

Asa yang melihat itupun membelai pipi canny lembut,sehingga canny kembali menatap asa"aku gak mau kamu kenapa-napa,hanya karena lindungin aku can..."ucap asa dengan pandangan takut dan khawatir,canny yang mendengar itupun hanya bisa menghela nafasnya dalam

Lalu canny pun memegang tangan asa"percaya sama saya...kalau kita bakalan baik-baik saja"ucap canny lagi meyakinkan asa,sedangkan asa hanya terdiam saja

"trust me okay"tatap canny sambil mengelus tangan asa yang sedang dipegangnya.Asa yang melihat itupun hanya menganggukkan kepalanya

Canny yang melihat itu hanya bisa tersenyum,lalu kembali menarik tubuh asa untuk dipeluknya.Namun belum jadi tubuh asa terjatuh di pelukannya,tiba-tiba saja asa menjauhkan tubuhnya dari canny
"Jangan lagi canny...nanti luka kamu kebuka"ucap asa yang kembali berdiri yang membuat canny menatap datar asa

"Cuma pelukan biasa asa,dan itu tidak akan membuat saya kenapa-napa"ucap canny,namun asa hanya diam saja

"Yaudah,kalau kamu gak mau.Saya minta peluk anna aja"ucap canny dan mulai mengambil handponenya di nakas.Namun sebelum itu terjadi,asa sudah lebih dulu menempelkan bibirnya ke bibir canny.Sehingga handpone yang sedang canny pegang terjatuh,karena syok melihat asa yang tiba-tiba mencium bibirnya

I'm Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang