♧♧♧
Author pov
20.45
"Saya gakpapa asa...saya masih bisa jalan sendiri"ucap canny.Namun asa malah menatapnya tajam
"Kamu itu sakit canny...badan kamu aja panas banget"ucap asa yang masih memapah canny dan membawanya ke mobil asa yang sudah ada sopir.Dan langsung saja sopir itu membukakan pintu untuk canny dan juga asa
"Jalan pak"ucap asa yang dibalas anggukan oleh sopir itu
"Baik nyonya"
"Mobil saya?"tanya canny sambil menunjuk mobilnya
Asa yang paham dengan apa maksud canny pun,langsung menjawabnya"Nanti aku suruh orang yang bawa"ucap asa sambil membuka hpnya.Sedangkan canny pun hanya menganggukkan kepalanya
"Kita kerumah sakit dulu pak"ucap asa yang diangguki oleh sopir itu
"Gak perlu"ucap canny sambil menyandarkan kepalanya ke sandaran mobil
"Perlu canny...kamu itu masih demam"ucap asa kesal sambil menatap canny yang sedang memejamkan matanya
"Saya sudah kerumah sakit tadi"ucap canny yang membuat asa menatapnya bingung.Dan setelah itu asa pun menganggukkan kepalanya
Selama dalam perjalanan hanya ada keheningan,karena canny yang sudah tertidur.Sedangkan asa hanya memainkan hpnya,sampai tiba-tiba saja kepala canny jatuh ke pundaknya.Yang membuat asa terkejut,apalagi hawa tubuh canny masih sangat panas
"Katanya udah kerumah sakit...tapi kok demamnya belum turun-turun juga sih"ucap asa khawatir sambil menatap wajah canny yang sudah sangat memerah
Saat sedang memandang wajah canny yang sedang tertidur,tiba-tiba saja tanpa sadar asa memegang wajah canny dan setelah sadar apa yang sudah dilakukannya.Asa pun langsung menjauhkan tangannya dari pipi canny
Sedangkan disisi lain
CLUB Adipta
"Ra...lebih baik lo pulang deh.ngapain lo masih disini,kakak lo juga udah pulang kan"ucap rami ke rora yang masih saja di club,entah mau apa bocah itu.Bahkan ruka pun juga baru saja pulang,karena dirinya yang sudah ditelpon pharita
"Gue masih mau disini bang...gue mau nungguin ayana dulu"ucap rora sambil ingin kembali minum,padahal rora sudah mabuk.Tapi belum mabuk-mabuk banget lah,soalnya tu bocah masih sadar kok.Sampai tiba-tiba ayana datang dan langsung mengambil bir itu dari tangan rora dan meletakkannya kembali ke meja bartender
"Kamu udah mabuk rora...jangan minum lagi!"ucap ayana sambil menatap rora yang juga sedang menatapnya dengan mata berbinar.Sedangkan rami hanya bermain hpnya saja
Sampai tiba-tiba saja rora memeluk ayana yang sedang berdiri"kamu kemana aja?kok nomornya gak aktif?kamu gak kenapa-napa kan?"tanya rora sambil mengelus kepala ayana.Sedangkan ayana hanya terdiam mendengar ucapan rora
Ayana pun membalas pelukan rora dengan erat,lalu menggeleng-geleng"aku gakpapa ra..."balas ayana sambil memejamkan matanya
Setelah itu rora pun langsung melepaskan pelukan mereka,dan mulai menatap ayana dengan lembut"pulang yok!udah malem"ajak rora yang diangguki oleh ayana
"Tapi...kak asanya?"ucapa ayana yang dibalas senyuman oleh rora
"Kak asanya udah pulang duluan sayang...dia dijemput can kesini tadi"ucap rora yang membuat ayana terdiam dan setelah itu menganggukkan kepalanya
Kenapa rora bisa tahu,itu karena asa yang baru saja menelponnya tadi
"Bang,kita pulang duluan ya"pamit rora ke rami yang sekarang sedang dikerumuni oleh para gadis-gadis
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Him
RomanceBagaimana kehidupan dari seorang Tyaga Canny Arkatama yang diminta kakaknya canna arkatama,untuk menikahi tunangan dari canna sendiri yaitu Enemy Asa Astara.Apakah mereka bisa saling menerima dan saling mencintai seperti permintaan terakhir canna se...