24

311 48 8
                                    







♧♧♧

Author pov

15.00

Seperti biasa, canny sekarang sudah kembali lagi bekerja di kantor. Sedangkan asa sekarang sedang berada di mansion dan masih ditemani para maid yang sebelumnya juga selalu menjaga asa

Canny sekarang masih saja sibuk berkutat dengan berkas-berkas serta laporan-laporan yang baru saja diantarkan oleh sekretarisnya untuk segera canny tandatangani dan kerjakan

Tok...tok...tok...

"Masuk" ucap canny tanpa melihat siapa orangnya.

"Bos lucu..." panggil ryo menatap canny yang masih fokus

Canny yang dipanggil pun menatap ryo"Ada apa? Apa kamu sudah menemukan hadiah yang saya minta tadi?" Tanya canny mengalihkan pandangannya kearah ryo

"Udah bos lucu... dan mereka sedang proses pengantaran kesini" jawab ryo sambil memperlihatkan barang yang tadi sempat dicarinya di mall. Dan itu permintaan canny, untuk mencari beberapa hadiah untuk asa, padahal asa sedang tidak berulang tahun. Tapi entah untuk apa canny memberikan asa berupa hadiah seperti itu

"Bagus..." puji canny ke ryo karena berhasil mencari barang yang dia suruh cari

"Tapi bos lucu, kenapa gak langsung sekarang aja kasihnya. Dan kenapa harus nunggu besok?" Tanya ryo

"Karena saya maunya besok" jawab canny apa adanya, lalu kembali fokus bekerja lagi

Sedangkan ryo hanya menganggukkan kepalanya pasrah dengan jawaban canny"Tapi kadonya untuk apa bos lucu? Kan bu bos cantik gak lagi ulang tahun, kok bos lucu ngasih bu bos cantik hadiah?" Tanya ryo lagi yang masih bertanya terus ke canny

Canny yang mendengar pertanyaan lagi, akhirnya mau tidak mau melirik ryo dan menjawab pertanyaan ryo"Terserah saya dong. Duit-duit saya, istri-istri saya. Ngapain kamu yang repot nanya-nanya terus, udah sana keluar dari ruangan saya!" Kesal canny, sedangkan ryo hanya bisa cemberut mendengar perkataan canny

"Padahal saya cuma nan..." ucapan ryo terpotong oleh ucapan canny

"Udah sana keluar ryo" usir canny lagi tanpa menatap ryo

"Iya bos bucin..." balas ryo yang sudah pergi dari hadapan canny. Sedangkan canny hanya diam saja tanpa terganggu

♧♧♧

"Saya tidak mau!!" Teriak seorang gadis ke arah seorang pria yang dimana sekarang mereka sedang berada di markas pria itu

"Saya tidak butuh jawaban kamu ayana... mau tidak mau kamu harus mau. Karena kalau kamu sampai tidak mau, maka saya akan membunuh dia sekarang ini juga" ucap pria itu tersenyum sinis sambil memperlihatkan handponenya

"Apa kamu mau lelaki yang kamu cintai saya bunuh sekarang juga ayana?" Tanya pria itu dengan nada mengancam

Ayana hanya terdiam dengan keringat dingin membasahi keningnya, sampai tiba-tiba saja laki-laki tua itu menelfon anak suruhannya"Halo... bunuh seka..." ucapan pria itu dipotong oleh ayana

"Saya akan melakukannya... saya akan melakukannya. Tapi tolong jangan bunuh dia. Saya mohon" lirih ayana dengan mata berkaca-kaca. Pria itu hanya mampu tersenyum melihat ayana yang seperti ini

"Bagus... bagus..." tepuk pria itu keras ke bahu ayana yang membuat ayana meringis

"Ella!!" Panggil pria itu yang membuat ella langsung berjalan ke arah pria itu

"Iya ayah, kenapa?" Tanya ella yang sudah berdiri didepan ayahnya

"Jelaskan ke gadis bodoh ini, apa saja rencana kita. Saya mau pergi dulu" ucap pria itu dan meninggalkan ayana berdua dengan ella diruangan yang lumayan gelap itu

I'm Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang