27

304 65 21
                                    






♧♧♧



16.00

Saat ini di kediaman Arkatama. Canny, rora, rami dan ruka sekarang sedang berkumpul di kamar canny. Mereka tengah fokus melihat-lihat yang tadi baru dikumpulkan oleh detektif suruhan limario dan juga tzuyu

Dan yang sibuk mengotak-atik komputer adalah rami dan canny. Sedangkan rora dan ruka hanya melihat-lihat saja dari belakang

Sampai tiba-tiba saja ada salah satu pesan masuk di komputer itu dan itu pesan masuk dari handpone canny. Karena canny yang menautkan komputer dengan handponenya.

Setelah canny menonton video itu dia langsung membanting mouse yang dipegangnya ke lantai yang membuat mouse itu hancur. Sedangkan yang lain hanya bisa terdiam melihat canny yang emosi seperti ini. Rora dan juga ruka tidak kalah emosinya sebenarnya melihat video itu. Namun mereka masih bisa menahan diri.

Canny pun berdiri dari kursinya"ANJING!!ANJING!!BANGSAT!!TOLOL!! GUE BUNUH LO ANJING!!" Umpat canny yang sekarang sudah berdiri dari duduknya dan langsung membanting semua barang yang berada diatas mejanya.

Rora dan ruka sebenarnya juga sangat emosi setelah melihat video penyiksaan asa dan juga ayana yang tadi dikirimkan oleh nomor yang tak dikenal. Apalagi rora yang melihat kakak kandungnya sendiri disiksa seperti itu. Ditambah dengan gadis yang dulu pernah dicintainya, dan mungkin sampai sekarang yang juga sama disiksa seperti asa membuat rora naik darah. Tapi dia masih bisa menahannya dengan tidak melempar-lempar barang seperti canny, namun dari raut wajahnya rora yang sudah sangat memerah bisa dipastikan bahwa laki-laki itu sedang menahan emosinya sendiri. Ruka juga sangat emosi melihat ayana dan asa disiksa seperti itu. Namun dia masih bisa menahannya, karena ini mansion mertuanya bukan mansionnya sendiri. Oleh karena itu gak mungkin ruka melampiaskan emosinya disini.

Dengan emosi yang semakin memuncak bahkan dengan wajah memerah menahan amarah, canny menelfon nomor yang tidak dikenal itu. Namun tidak diangkat-angkat, tetapi canny tidak pantang menyerah dan terus menelfon nomor itu berkali-kali.

Dan akhirnya panggilan itu dijawab oleh orang yang tidak dikenal itu, bahkan dia mengubahnya ke video call. Canny pun langsung mengarahkan wajahnya ke kamera handpone, dengan rami, rora dan ruka disampingnya yang sekarang memasang wajah serius. Namun orang yang tidak dikenal itu mengarahkan kameranya ke arah bawah

Sampai tiba-tiba, orang itu mengarahkan kameranya ke arah jendela yang dimana ayana sedang disekap dengan keadaan yang berantakan penuh dengan lebam-lebam dan juga badan yang terjatuh di kursi sambil menangis.

Rora dan ruka yang melihat itu langsung saja mengepalkan tangannya"ANJING LO APAIN ADEK GUE HA!!" teriak ruka dengan wajah memerah menahan emosi dan begitu juga rora

Orang itu tidak menjawab, namun hanya tertawa saja saat ruka dan rora terus melontarkan kata-kata kasar.

Lalu secara tiba-tiba orang itu pergi dan berjalan mengarah keatas, setelah itu tiba-tiba saja orang yang tidak dikenal itu mengarahkan kamera handponenya ke jendela yang dimana ruangannya sangat gelap dan sunyi. Namun kalau diperhatikan lagi didalamnya ada seorang gadis dan bisa dipastikan itu adalah asa.

Asa disekap dengan tubuh dan wajahnya yang penuh dengan lebaman, goresan, dan bahkan darah yang sudah mengering di sekitar wajah dan badannya, terutama bagian bahunya. Dan asa hanya diam sambil menatap langit-langit tanpa adanya air mata dan kesakitan dari raut wajahnya. Namun kalau mereka semua memperhatikan asa, mereka akan menemukan jawabannya. Karena meskipun asa tidak menangis dan tidak menunjukkan raut kesakitannya, tetapi dari pandangannya sudah terlihat kalau asa sangat lelah dan juga tidak bertenaga. Juga sepertinya asa tengah menahan rasa sakit yang mereka yakini berasal dari luka-luka, lebam dan goresan. Karena walaupun asa tidak menunjukkan rasa sakitnya. Tapi melihat bibir asa yang sangat pucat, mereka sudah bisa menyimpulkan kalau asa sangat kesakitan

I'm Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang