25

743 102 3
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

**********

Secarik cahaya lampu yang menerangi sebuah ruangan yang kumuh dan tidak layak huni ini, membuat gadis yang sedari tadi tertidur kini mulai terbangun.

Hanya ada cahaya itu yang menerpa netra nya, ia terkulai lemah di atas lantai yang sudah kotor, dengan darah yang sudah mengering ini berceceran dimana-mana.

Freya berusaha bangkit dengan susah payah sambil memegangi kepala nya yang terasa sangat berat, dan punggung nya yang mulai terasa sakit.

Gadis malang ini mengusap darah yang keluar dari pelipis nya, hantaman benda keras malam itu sangat menyakitkan. Rasanya freya ingin pergi saja dari dunia ini.

"Tolong..." Suara lirih freya yang terdengar sangat lemas.

Ia berteriak sekuat tenaga sambil berjalan lunglai ke arah pintu, freya berusaha memutarkan knop pintu tapi ternyata pintu tersebut di kunci.

"Tolong.." kini suara freya sudah sedikit keras, ia meminta bantuan entah kepada siapa yang ada di luar sana. Ia berharap ada yang membuka kan pintu ini.

Tidak lama ada seseorang yang membukakan pintu, freya yang hampir tersenyum langsung kembali memasang wajah takut. Seseorang menggunakan pakaian serba hitam dengan postur tubuh yang besar.

"Jangan berisik, atau saya akan kasar pada anda" ancam seseorang di hadapan freya ini.

"Pak, kenapa ga langsung bunuh saya aja, jangan siksa saya secara perlahan gini. Freya ga kuat, sakit..." Freya mulai berbicara dengan suara sangat pelan pada seseorang di hadapan nya.

"Lo bisa diem gak sih? Berisik!" Bentak nya pada freya.

"C-oba bapak a-da di po-sisi nya freya...." Ucap freya dengan terbata dan belum selesai berbicara, freya sudah kehilangan kesadaran nya.

"Kata bos bawa dia ke rumah sakit, setelah itu tinggalkan saja" perintah seseorang yang baru saja datang.

**********

Suara langkah seseorang yang memasuki ruangan membuat atensi seorang gadis teralihkan. Segera, freya mengusap air mata yang sedari tadi mengalir di pipi nya.

Freya berusaha bangkit dari tidur nya untuk bersandar pada kepala ranjang rumah sakit, namun tidak bisa karena punggung nya terasa sangat sakit.

L U K A N Y A(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang