"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL !!" -V
"KENAPA DULU GA SEKALIAN MATI AJA SIH !" -C
"APA YANG BISA KAMU BANGGAIN PADA KAMI? LIAT ADIK MU DIA SELALU MEMBANGGAKAN KITA" - V
"Mah aku penyakitan tapi hati aku lebih sakit" - F
"Kenapa dunia kejam banget, sampe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
*********
Flashback on
Satu jam setelah Freya menghembuskan napas nya, tangis haru memenuhi ruangan Freya. Chika sedari tadi tiada henti nya menangis dan tidak ada yang menenangkan nya sebab Vion dan christy sudah pulang ke rumah nya mereka berdua tidak ada yang mengetahui mengenai hal ini.
Zean pun masih menatap sendu Freya yang sudah tidak bernyawa tapi senyuman manis nya masih terukir di wajah nya, cantik. "Aku masih ga nyangka bahwa kamu akan pergi untuk selamanya, kakak nyesel banget pernah usir kamu, kakak nyesel banget ga bisa jagain kamu, kakak gabisa nemenin kamu setiap hari."
"Fre padahal sedikit lagi kita bisa bersatu, kita bisa berhubungan tanpa ada yang menghalangi lagi. Adel sudah mendukung kita fre, tapi tuhan lebih sayang sama kamu, aku akan selalu inget kamu bahkan hari-hari bersama kamu akan selalu ku ingat Freyana Shifa Jayawardana." Floran tidak bisa menahan air mata nya lagi, air mata itu lolos begitu saja membasahi pipi nya.
Saat semuanya sedang menangis dalam diam, menangisi sosok wanita yang sangat kuat menghadapi semua masalah yang ia timpa bertubi-tubi. Tiba-tiba alat elektrokardiograf itu kembali berbunyi, dan bunyi itu cukup stabil seperti semula, membuat semua orang yang ada di dalam ruangan menoleh pada alat tersebut.
"A-lat itu bunyi? Apa arti nya?" ujar Zean bertanya.
"Gue kurang tau bang, tapi apa cuman bunyi biasa aja?" Balas floran.
Chika yang sedang menatap alat tersebut kini netra nya tak sengaja melihat lengan Freya yang gerak, hal itu membuat chika berteriak.
"PANGGIL DOKTER CEPET!" Teriak Chika pada kedua lelaki itu, membuat kedua lelaki itu tersentak kaget.
"Tangan Freya gerak tadi, cepet panggil dokter" lanjut chika yang melihat Zean dan Floran bingung.
Sontak kedua nya langsung berlari keluar ruangan memanggil dokter, padahal ada tombol di dekat brankas untuk memanggil dokter, membuat chika jengah.
Tidak lama dokter datang bersama Zean dan Floran untuk memeriksa keadaan Freya.
Chika,Zean dan Floran menatap penuh harap saat Freya sedang di periksa oleh dokter.
"Gimana dokter apa yang sebenarnya terjadi sama Freya?" Tanya Chika pada dokter.
Dokter itu sedikit tersenyum sambil menghembuskan nafas nya pelan untuk memulai bicara.
"Saya juga sebenernya tidak mengerti, ini sebuah keajaiban. Padahal jantung nya tadi sudah tidak berdetak lagi, tapi kini jantung Freya berdetak kembali" jelas dokter, membuat Chika,Zean dan Floran tersenyum senang dan tidak lupa bersyukur.