29

696 131 16
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-

-

-

**********

Freya duduk diantara senja menuju malam, dengan melihat ke arah barat, di mana matahari akan terbenam. Air mata itu belum kunjung juga berhenti untuk menetes.

Perlahan namun pasti, tangannya beranjak membuka retsleting tas, meraih sebuah benda kecil dan tipis, namun mampu meredakan luka.

Ya, luka yang tak terlihat. Luka hati yang begitu mendalam. Tenang saja, dia hanya terluka, dan dia sudah terbiasa terluka.

Gadis itu menyayat pergelangan tangannya, membiarkan darah merah kental mengalir mengotori lengan tangan.

Dia berdiam diri, merasakan sensasi perih namun bisa sedikit meredakan rasa sakit yang berdenyut di dalam hatinya.

"Gak bakal ada yang peduli."

Setelah mengatakan itu, ia memejamkan mata. Di atas gedung tinggi ini, gadis itu duduk sendiri di ujung rooftop. Tak peduli jika bisa saja ia terjatuh ke bawah sana.

Hingga, tanpa ia sadari, dirinya terlelap dalam tidurnya. Hanya bertahan beberapa detik saja, sebelum ia kembali terbangun dengan nafas yang terengah.

Anak pembawa sial!

Gak tau di untung!

Saya selalu berharap kamu mati!

Kenapa kamu gak mati aja, Freya?

Dia terbangun dengan nafas yang sangat memburu. Jika saja tadi ia tak sigap untuk menopang diri, mungkin Freya sudah terjatuh dari atas Rooftop ini.

Lagi-lagi, Tuhan kembali memberinya keselamatan. Mengapa? Padahal, Freya berharap ia pergi. Pergi sangat jauh, dan tak kembali.

Freya menghembuskan napas kasar, hingga tanpa ia sadari kini waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam. Lihat lah, betapa lama Freya duduk di sana. Bahkan, ia juga belum mengganti seragamnya. Ia berlalu dari tempat itu, dengan tangan yang masih di penuhi dengan bekas noda darah.

"Kalo bunuh diri gak dosa, Freya udah lakuin hal itu."

**********

"Saya membenci kamu, Freya. Dan saya berharap kamu mati."

"Freya sayang sama Bunda, Freya cuman gak mau, kalo bunda telat sayang sama Freya."

L U K A N Y A(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang