-
-
-
**********
"Saya tidak akan segan-segan untuk menghilangkan nyawa wanita asing tersebut floran! Saya ga pernah main-main atas ucapan saya sendiri!"
Kalimat itu terus saja mengganggu pikiran floran yang sedari tadi sedang memikirkan nya, ia sangat takut dengan ancaman kinal ayah nya tersebut.
"Bunda floran capek bun, kenapa ayah selalu memaksanya kehendak nya" lirih floran mengadu pada gundukan tanah yang dipenuhi rerumputan dan di lengkapi oleh batu nisan yang menancap.
"Floran pengen nyerah aja bun boleh kan?"
"
Floran rindu sama bunda, floran pengen susulin bunda"
"Floran kangen sama masakan bunda, dulu floran sering menghabiskan waktu bersama ayah dan bunda tapi sekarang ayah udah berubah bun"
Cowok itu terus mengadu pada makam di hadapan nya yang di dalam nya terdapat bunda tercinta nya, ia terus berceloteh dengan lancar nya di hadapan makam bunda nya, floran yang terkenal dingin dan cuek kini terlihat seperti anak kecil yang sedang bercerita pada ibu nya.
"Floran pamit dulu ya bun" ucap floran setelah memanjatkan doa untuk bunda nya lalu memeluk nisan nya sebentar lalu pergi dari makam tersebut.
Floran lalu menancapkan gas nya setelah berada di atas motor nya lalu pergi menuju sekolah nya.
Sesampainya nya disekolah floran berjalan pelan menyusuri setiap koridor menuju tempat paling nyaman yaitu ruangan osis.
"Floran!" Panggil seseorang wanita.
Suara itu menghentikan langkah floran, ia masih berdiri berbanding terbalik arah dengan seseorang wanita yang memanggil nya.
"Floran" freya menghampiri floran lalu menatap nya.
"Kamu kenapa? Tumben ga nemuin aku dulu?" Tanya freya pada floran.
"Aku gapapa fre, duluan ya" floran kembali berjalan meninggalkan freya yang masih kebingungan akan sikap nya.
Freya tersenyum paksa, kenapa floran tumben sekali cuek pada nya biasanya dia yang paling excited jika ketemu diri nya.
Tanpa freya sadari ada sebuah bola basket yang akan mendarat di kepala nya, floran yang kebetulan sedang berbalik badan menatap freya kini berlari ke arah nya.
"FREYA AWAS!!" Teriak floran sambil berlari ke arah freya yang diam tidak bergeming.
Bugh!
Bola tersebut mendarat tepat di kepala belakang floran, sedangkan freya dia berada di dalam pelukan floran, kejadian tersebut membuat atensi para murid dan menjadi pusat perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
L U K A N Y A(END)
Acak"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL !!" -V "KENAPA DULU GA SEKALIAN MATI AJA SIH !" -C "APA YANG BISA KAMU BANGGAIN PADA KAMI? LIAT ADIK MU DIA SELALU MEMBANGGAKAN KITA" - V "Mah aku penyakitan tapi hati aku lebih sakit" - F "Kenapa dunia kejam banget, sampe...