14

1.6K 184 11
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

***********

Freya sedang duduk di balkon yang ada di kamar nya, tatapan nya kosong ke depan, ia merasa kesepian karena ayah dan kakak nya sudah pergi.

"Bunda aku rindu" lirih freya sambil membayangkan wajah bunda nya yang menurut dia sangat cantik.

Walaupun bunda nya sudah menyakiti nya tapi ia ga pernah benci dengan nya, walaupun diri nya gapernah dianggap ada oleh bunda nya tapi ia sangat menyayangi nya.

Tatapan nya kini beralih pada sepucuk surat yang baru saja ia terima, ia mulai membaca nya.

"Menurut hasil dari penelitian lab kami, freyana shifa jayawardana mengidap penyakit leukimia".

Helaan nafas keluar begitu berat keluar dari mulut nya.

Kalimat itu sangat terpikirkan oleh nya ia tidak menyangka bahwa dia mengidap penyakit yang cukup menyeramkan.

"Ck ga penting" gumam freya melempar surat tersebut ke sembarang arah.

Tidak mau lama-lama memikirkan itu ia lalu bangkit dari duduk nya mengambil jaket dari lemari nya dan ia berjalan keluar apartemen nya.

ia berjalan santai mengelilingi sekitar apartemen nya, lalu pandangan nya teralihkan oleh sebuah taman yang cukup bagus ia pun berjalan menuju taman tersebut.

wanita itu pun mendudukkan diri nya di kursi taman, pikiran nya kembali pada surat dari dokter tersebut.

"Kamu tiap hari harus rutin check up bila tidak bisa sangat membahayakan kondisi kamu"

Freya menghela nafas nya kasar, ia sudah telat sekali jika harus mengikuti kegiatan rutin tersebut.

"Kalo check up tiap hari harus keluar biaya terus dong" ucap freya.

"Aku gamau kalo harus pake black card yang di kasih sama ayah nanti ayah bisa tau penyakit aku" lanjut nya.

Setelah lama freya melamun memikirkan hal tersebut ia pun bangkit dari duduk nya lalu berjalan gontai menuju apartemen nya kembali.

Tittttttt!

Freya terkejut ketika sedang berjalan ada seseorang pengendara motor mengklakson diri nya.

Freya refleks menutup kedua telinganya dan masih berdiam diri, ia pasrah tidak menghindari pengendara motor tersebut.

Karena pengendara motor tersebut sedang dalam kondisi ngebut ia mau tidak mau mengerem mendadak hingga motor nya masuk semak-semak begitu pun pengendara nya.

L U K A N Y A(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang