28

672 115 4
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

**********

Freya menutup pintu ruangan nya, melirik ke arah lorong rumah sakit yang sangat sepi, lalu berjalan ke arah berlawanan. Dengan membawa satu tas penuh pakaian nya, lalu ia berhenti di depan ruangan VIP.

Freya memandangi pintu ruangan tersebut, lalu berjalan kembali ke arah kaca besar.

Mata freya memanas, ketika melihat adik nya yang terbaring lemah di ruangan tersebut, dibalik kaca besar ini.

Freya tersenyum getir ketika melihat chika dan vion  yang selalu berada di samping christy. Jujur ia merasa sangat iri dengan pemandangan tersebut, gadis itu sangat ingin sekali mendapat perlakuan hangat seperti itu juga.

Lalu freya menggelengkan kepala nya, menepis semua pikiran nya itu. Ia harus sadar diri bahwa ia hanyalah sebatas anak tiri yang selalu membawa sial.

"Cepet sembuh chris, kasian bunda sama papah kamu khawatirin kamu, cukup aku aja yang sakit chris kamu jangan." Ujar freya sambil tersenyum.

Setelah mengatakan itu, freya berbalik badan kembali berjalan menuju ke luar rumah sakit. Hari ini freya sudah di perbolehkan pulang dari rawat inap nya seminggu.

Setelah diluar rumah sakit, freya membuka ponsel nya. Ia tersenyum tipis saat ponsel nya terbuka hal yang pertama gadis itu lihat adalah foto floran yang sedang tersenyum.

Freya mengembuskan nafas nya pelan, ia harus sadar bahwa ia bukan siapa-siapa nya lagi.

Tidak lama mata freya menyipit saat mendapati banyak notif dari teman kelas nya, fiony.

|Freya kamu kemana aja?

|Kenapa ga pernah ada kabar, kamu udah seminggu loh ga masuk sekolah

|Seenggaknya kabarin ke fre

|Kamu harus tau, kalo kamu itu di alpa terus, emang kamu mau dikeluarin dari sekolah?

Freya tersenyum, ternyata masih ada orang yang mempedulikan nya, apalagi si fiony gadis yang selalu membawelinya.

Sesampainya dirumah, gadis itu menghela napas nya menatap se-isi rumah nya yang tampak sepi, hanya ada bi sumi di belakang sedang memasak.

Freya memasuki kamar nya, lalu ia duduk di tepi ranjang nya, melemparkan beberapa butir obat yang sedari tadi diri nya pegang dari rumah sakit.

Gadis itu menatapi obat tersebut sambil terisak pelan, apa guna nya obat itu semua.

"Aku ga butuh obat itu sekarang"

"Sebentar lagi aku bakal nyusul ayah aran" ujar freya sambil terisak.

L U K A N Y A(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang