"Kehidupan tidak akan berhenti beroperasi hanya karena sebuah rencana impian yang tak terlaksana."
༄࿐ ༄࿐ ༄࿐
Amran celingukan. Melihat pada beberapa jemaah yang ada di dalam masjid, berharap bisa bertemu lagi dengan si bapak baik. Namun, sayangnya sampai selesai menunaikan salat asar pun ia masih tak menemukan keberadaan beliau.
"Mau tanya sama orang, juga bingung. Aku gak tau nama bapaknya siapa."
Akhirnya ia memutuskan keluar dari masjid. Segera masuk ke dalam mobil, namun tak langsung menyalakan mesin.
"Sekarang, apa?"
Amran menoleh, melihat ke luar jendela. Menatap sekeliling. Menelusuri bagian kecil dari kota ini.
Faktanya adalah bahwa sekarang ia tak memiliki tujuan khusus. Tidak ada yang mau ia kunjungi, dan tidak ada tempat spesifik yang ingin ia datangi. Amran hanya ingin datang saja ke kota ini.
Malam-malam yang selalu diisi bayang luka. Amran terlanjur hanyut bermimpi pada rancangan rencananya. Membuat ekspektasi membunuh dirinya sendiri. Bayangan semua mimpi indah itu selalu berputar, namun akan selalu lebur dengan bayangan kejadian malam itu.
Amran rindu Ifa.
Salah. Ini sangat salah. Merindukan seseorang yang bukan mahram, bukan siapa-siapa baginya. Namun Amran sudah lelah untuk berbohong pada diri sendiri. Kenyataan bahwa Ifa selalu menetap dalam pikirannya. Tak pernah pergi dari hatinya. Kenyataan, bahwa Amran masih mencintai Ifa dan merindukan gadis itu.
Hingga setelah malam-malam luka. Hari ini Amran pun memutuskan untuk mendatangi kota asal gadis pujaan hatinya. Hanya ingin datang, karena hanya ke sini ia berani pergi. Ke rumahnya? Mustahil. Amran akan terlihat konyol jika datang sebagai orang asing. Amran pun tak tahu di mana makam Ifa. Ia tidak berani mencari tahu.
Cukup semua informasi dan kenangan gadis itu yang memenuhi kepala Amran. Jangan tambah lagi.
"Beli cokelat aja kali ya?" pikir Amran.
Amran teringat. Ada sebuah merek cokelat yang sangat disukai Ifa. Amran tahu itu, karena dulu beberapa kali pernah berpapasan dengan Ifa saat sedang belanja keperluan bulanan kos di minimarket. Ia selalu membeli cokelat itu dengan senyum merekah. Antusias.
Segera ia menyalakan mobil. Menuju minimarket terdekat.
Wajah Amran seketika berseri. Membayangkan senyuman Ifa yang mekar menawan di setiap kali membeli cokelat itu. Cantik sekali.
Amran menemukan sebuah minimarket, namun sayang tak menemukan cokelat merek tersebut. Ia lanjut mencari ke tempat lain. Hingga akhirnya baru ketemu di minimarket kelima yang ia kunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Layu
Misteri / Thriller🥀🥀🥀 Malam itu terjadi begitu saja. Kecelakaan besar yang datang dengan ganas dan merampas nyawa perempuan yang selama ini Amran cintai dalam diam. Andai kecelakaan itu tidak terjadi, maka seharusnya besok adalah hari bahagia di mana ia akhirnya a...