Clay Berbohong?

112 14 8
                                    

"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Run pada dua orang yang telah ditangkap oleh orang suruhannya.

"Huh? Kami melihat mereka secara spontan di bar itu," jawab lelaki muda kira-kira berusia 22 tahun yang bernama Ploy.

"Oh. Sangat kebetulan sekali ya?" Run bertanya dengan polos.

"Ya. Lagi pula, untuk apa kau menahan kami seperti ini? Ini adalah penculikan. Sebentar lagi mereka akan menangkapmu!" ucap lelaki muda yang bernama Josh.

"Aww. Aku takut sekali," jawab Run.

*BRAKKK!

"Apakah orang ini yang akan menangkap kami ke sini?" Clay melempar seorang berbadan tinggi besar ke hadapan dua lelaki itu.

"Bos?! Apa yany terjadi, Bos?!" Ploy panik dan mengangkat tubuh bosnya.

"Humm. Jadi, kalian tidak akan mengaku ya?" tanya Run sambil meniup kukunya yang baru ia cat.

Tanpa menunggu jawaban ketiga orang itu, Clay melemparkan beberapa foto mengenai keluarga mereka. Selain itu, anak buah Clay dan Run pun melemparkan berkas-berkas usaha gelap milih lelaki berbadan kekar itu. Usaha bar miliknya akan menjadi tujuan utama penggrebekan karena merupakan sebuah lokasi prostitusi yang mempekerjakan anak-anak di bawah umur dengan cara mengancam orang tua mereka yang tidak mampu membayar utang.

Clay telah mengerahkan segala relasi dan kekuatan timnya. Ia cukup heran, siapakah gerangan orang yang berani membayar mahal sebuah gangster untuk menghancurkan karir artis dari Stars Studio. Beruntungnya rekaman cctv berhasil didapatkan oleh timnya meski awalnya telah berhasil dihapus oleh mereka. Namun sayang, tim IT milik perusahaan Orion Town jauh lebih berbakat dibandingkan dengan orang biasa pada umumnya.

Run mengeluarkan tabletnya dan membuka siaran langsung sebuah berita. Berita tersebut memuat penggrebekan sebuah bar yang menjalankan prostitusi anak di bawah umur. Selain itu, mereka juga menjalankan bisnis pinjaman dengan bunga yang sangat fantastis. Itulah sebabnya banyak orang tua yang tidak mampu membayarkan utangnya. Sebagai jaminannya, anak perempuan mereka harus bekerja sebagai pemuas hasrat para lelaki hidung belang.

"Apa yang kalian lakukan dengan barku?!" teriak Robert si pemilik bar.

"Apa yang kau lakukan dengan Maywida?!" teriak Clay balik.

"Aku hanya menjalankan perintah. Kumohon hentikan penggrebekan itu!" pinta Robert kepada Clay.

"Siapa yang memerintahmu wahai, Robert William? Anak bungsumu baru saja lulus dari sekolah menengah atas. Bukankah seru jika anakmu dijadikan bahan pemuas bagi mereka-mereka ini?" tanya Run sambil menunjuk orang-orang bertopeng yang menangkapnya.

"Jangan sentuh anakku. Aku mohon," Robert berlutut di kaki Run memohon.

"Kau akan mengatakannya atau tidak?" tanya Clay.

"Bos. Jika kau mengatakannya. Bagaimana dengan investasi ini?" tanya Ploy.

"Bodoh! Bar kita sudah lumpuh! Kau tidak lihat siaran itu?!" Robert memukul kepala bawahannya itu.

Clay dan Run menikmati perdebatan antara bos dan anak buah itu sambil menikmati buah potong. Mereka merekam aksi ketiga orang itu. Orang-orang bertopeng suruhan Clay dan Run benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka berhasil menangkap gangster kelas kakap ini dalam waktu dua hari beserta barang bukti dan data keluarga mereka. Tim yang disiapkan oleh Run dan Clay memang tim khusus yang terlatih. Maka, tidak dapat diragukan kekuatannya.

"Aku bosan. Sudah lama aku tidak berolah raga," ucap Clay dan mulai melepaskan jasnya.

"Hey, Kalian. Dari pada berisik dan saling menyalahkan. Lebih baik kalian melawanku. Gunakan bela diri apa pun yang kalian bisa," tantang Clay.

Chapter Kehidupan: My TherapyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang