RUN DAN GEBRAKANNYA

81 12 8
                                    

          Run mengajak Dew untuk bertemu dan membicarakan konsep promosi katering milik Clay. Dew telah menunggu Run di sebuah coffees shop. Dew memesan minuman kesukaannya yaitu hazelnut latte. Sudah hampir setengah gelas ia menyeruput minumannya. "Kalau minuman ini habis, lebih baik aku pulang saja," batin Dew. Untung saja tidak sampai begitu karena Run akhirnya datang juga.

"Hai, Adik Kecil. Sudah lama menungguku?" tanya Run polos.

"Minumanku hampir habis sih," jawab Dew dengan sarkas.

"Waah. Aku akan menebusnya. Maafkan aku. Aku dan Clay harus menghadiri pertemuan para pemegang saham terlebih dahulu," Run menjelaskan.

"Emm. Ok. Silakan pesan minum dulu, Kak," ucap Dew seadanya.

"Kau tidak memesankannya untukku?" tanya Run dengan mengerutkan dahinya.

"Oh-eh, aku tidak tahu kakak menyukai apa," Dew menjawab gugup.

"Kamu," jawab Run menggoda.

"Huh?" Dew kaget dan bingung.

"Kenapa? Apakah tidak boleh aku menyukaimu?" Run masih menggoda sambil menundukkan kepalanya.

"Jadi, tidak mau pesan minum?" tanya Dew mengalihkan pembicaraan.

"Akum mau ice americano. Jadi, sekarang kau akan mengingat minuman yang aku suka 'kan?" ucap Run sambil berdiri menuju arah kasir.

"Haiissss! Kenapa aku harus bekerja sama dengannya?!" keluh Dew sambil mengacak rambutnya.

           Dew merasa kesal karena Run selalu menggodanya. Bukan berarti Dew membenci Run. Hanya saja Dew terkadang tidak dapat fokus bekerja jika Run selalu menatapnya saat tengah menjelaskan sesuatu. Ia merasa terintimidasi. Apa lagi jika Run mulai melakukan gerakan-gerakan yang bertujuan untuk menggodanya. Dew benar-benar merasa malu.

"Jadi, apa konsep yang bisa kau tawarkan untuk produk katering ini?" tanya Run serius.

"Aku akan membuat sebuah mini iklan berkisah. Mini serial ini mengisahkan anak muda yang ingin mulai diet namun tidak ingin lepas dari makanan enak," jelas Dew singkat.

"Baik. Menarik. Lalu, di mana letak klimaksnya?" tanya Run penasaran.

"Tidak ada klimaks. Aku tidak ingin membuatnya menjadi tegang. Aku ingin iklan ini santai dan mudah untuk dicerna," jelas Dew.

"Baiklah, lalu?" tanya Run kembali.

"Nanti akan ada seorang teman dari tokoh utama yang menawarkan program katering ini. Jadi, kakak nanti harus menyiapkan beberapa program diet dan makanan yang cocok dikonsumsi pagi, siang, dan malam. Selain itu, sebaiknya kakak juga sungguhan membuat program itu di katering sebagai salah satu tawaran program dari katering," Dew menjelaskan dengan seksama.

"Kau terlihat sangat menawan kala tengah serius begini," ucap Run yang kagum melihat wajah Dew.

"Bolehkah kita fokus sejenak?" pinta Dew dengan alis yang mulai mengkerut.

"Oke, oke. Maafkan aku. Silakan lanjutkan," Run menyerah.

"Ya, itu saja. Bagaimana menurut, Kakak?" tanya Dew heran.

"Oh sudah? Menarik. Tapi itu baru gambaran umumnya saja 'kan? Aku ingin mendengar secara lebih detail lagi," pinta Run.

"Baiklah. Jika tidak keberatan, aku akan menggunakan May dan Fay sebagai talent. Kisah ini menceritakan May yang sangat ingin menjalankan hidup sehat namun tetap dapat mengonsumsi makanan yang enak. Ketika tengah menyantap salad, Fay satang membawa sekotak makanan yang terlihat menggiurkan. Tanpa May sadari, ternyata itu adalah makanan yang telah dihitung jumlah kalorinya. May pun bertanya kepada Fay, mengapa tubuhnya tetap langsing meskipun May sering melihatnya memakan makanan yang lengkap. Saat itulah Fay mulai menjelaskan keunggulan produk Green Catering," jelas Dew panjang lebar.

Chapter Kehidupan: My TherapyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang