Bertemu Mantan

116 17 14
                                    

"Mengapa bukti itu cepat terungkap?" tanya Earn kepada Tam kekasihnya sekaligus wakil direktur E-Tam Agency.

"Entahlah. Robert pun menghilang entah ke mana. Barnya telah kosong dan tidak ada yang tahu dia di mana. Sialan!" Tam ikut memaki.

"Bagaimana jika lelaki bodoh itu membuka mulutnya di hadapan polisi?" tanya Earn kembali panik.

"Tidak mungkin. Dia tidak tahu bahwa kita yang merencankan ini. Laki-laki itu orang suruhan Robert langsung. Jadi, ia tidak akan tahu tentang kita," jelas Tam kepada Earn.

"Sudahlah, Sayang. Kau tenang saja. Kita fokus pada debut pasangan terbaru kita. Sebentar lagi kita akan merilis series terbaru kita yang diperankan oleh Pleng dan Wan. Kita siapkan segera sebelum Stars Studio mengumumkan series terbaru mereka," Tam menjelaskan kembali.

"Ini adalah ide gilamu. Jika ini gagal, aku tidak akan memaafkanmu!" ucap Earn dengan ketus.

              Tam yang melihat kekasihnya tengah panik karena rencana mereka gagal bahkan dalam waktu dua hari pun memeluk kekasihnya. Ia menenangkan Earn yang tengah emosi. Untuk menenangkan hatinya, Tam mengajak Earn makan siang di luar. Restauran korea adalah tujuan mereka. Mereka memasuki sebuah mall naungan Orion Town. Di dalamnya terdapat sebuah restaurant dengan hidangan grill dan shabu.

              Tam dan Earn menikmati makanan mereka dengan lahap. Tam sesekali menyuapi kekasihnya dengan daging babi panggang yang telah diolesi bumbu racikannya. Earn yang tadinya kesal pun mulai melunak. Ia menikmati makanannya dengan baik. Keduanya memang memerlukan makanan yang enak untuk mengatur suasana hati mereka. Setelah semua selesai, mereka pun beranjak hendak keluar.

"Aw! Mengapa kau mundur tiba-tiba?!" teriak Earn ketika seseorang menabraknya dari depan.

"Oh maaf, saya menghindari pelayan yang sedang membawa piring kotor itu," ucap Honey menyesal.

"Maaf, maaf .... Kau?!" kalimat Earn terputus saat melihat Honey.

"Honey?" ucap Tam yang juga sedikit terkejut.

"Kalian?!" Honey ikut membelalak dan terkejut.

"Dengan siapa kau kemari?" tanya Tam dengan nada mengejek.

"Bukan urusanmu," jawab Honey ketus.

"Hey, apa kau masih marah denganku?" tanya Tam kembali dengan ekspresi seolah ialah manusia yang paling menawan di dunia ini.

"Huh?" Honey menanggapinya heran.

"Saranku, lakukanlah operasi untuk membesarkan bagian itu dan itu. Setidaknya, jika kau memiliki pasangan, tidak akan berpaling lagi. Hahaha," ejek Earn sambil menunjuk bagian dada dan bagian belakang Honey.

"Apakah kalian setidak tahu malu itu?" ucap Honey dengan nada bergetar. Matanya sudah memerah menahan tangis.

"Sudah, tidak usah malu. Itulah sebabnya kau masih melajang, bukan? Kurasa sekaya apa pun kau, jika masih rata begini, tidak akan ada yang mau," ejek Tam yang disambut tawa oleh Earn.

"Setidaknya dia tidak melakukan hal menjijikkan seperti kalian," Clay datang dari arah toilet dan memeluk pinggang kekasihnya.

             Honey merasa lebih aman ketika Clay memeluknya. Amarahnya yang tadi memuncah mulai mereka. Ia tahu sekarang ia berada di zona teramannya. Dengan tegas Clay membanggakan kekasihnya di depan mantan dan selingkuhannya itu. Siapa yang sangka bahwa para mantan mereka adalah selingkuhan mereka. Ya begitulah semesta bekerja. Tidak ada yang bisa menebak. Earn berselingkuh dari Clay dengan Tam, yang merupakan kekasih Honey dulunya. Dan kini, orang-orang yang diselingkuhi itu justru menjalin hubungan asmara yang jauh lebih manis.

Chapter Kehidupan: My TherapyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang