Awarding Night

88 14 3
                                    

         Malam ini, Honey dan Manow menghadiri sebuah acara awarding night. Acara ini merupakan sebuah malam penghargaan bagi para artist dan agensi yang memenangkan kategori yang diperebutkan. Agensi yang dipimpin Honey memang selalu menjadi langganan nominasi dan beberapa kali memenangkannya. Agensi dan beberapa artisnya berhasil masuk nominasi di beberapa kategori, termasuk May dan Fay, artis di bawah naungan Stars Studio.

           Pada malam itu Fay dan May berhasil mendapatkan penghargaan pada kategori The Best Couple GL 2024. Selain itu, agensi milik Honey pun memeroleh penghargaan agensi paling bersinar pada tahun 2024. Tentu saja itu akan membuat agensinya semakin dipandang oleh para manegemen artis dan label. Semakin bersinar agensi itu, semakin besar kemungkinan artis mereka memeroleh banyak job.

            Setelah malam penghargaan, tentunya ada acara tambahan yaitu after party. Ini seperti makan malam yang diselingi dengan beberapa acara hiburan dan minum-minum. Honey yang tidak terlalu bersahabat dengan acara tersebut pun berniat pulang lebih dahulu. Ia sudah meminta Clay untuk menjemputnya.

           Saat hendak berpamitan dengan beberapa relasinya, tiba-tiba seorang laki-laki tampan berjalan mendekatinya. Beliau adalah seorang pemilik label musik terkenal di Thailand. Ia hendak mengajak Honey untuk bekerja sama dengan label musiknya. Kebetulan ia tertarik pada seorang artis pendatang baru di bawah naungan agensinya. Honey dan Manow pun akan mempertimbangkan tawaran tersebut karena melihat label tersebut cukup ternama.

"Baiklah, nanti akan kupertimbangkan lagi," ucap Honey ramah.

"Hubungi aku secepatnya ya. Aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan agensimu," jawab Wiva, pemilik label Wave Music.

           Honey mengangguk dan tersenyum ramah. Saat hendak berpamitan, Wiva menahannya dan mengajaknya untuk bercengkarama sejenak. Namun, Honey menolaknya dengan halus karena Clay telah menunggunya di depan. Honey meminta Wiva untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Manow, sekretaris pribadinya.

"Ah, tidakkah lebih seru jika kau juga ikut berdiskusi dengan kami?" ajak Wiva.

"Maaf, aku harus pergi," ucap Honey masih dengan ramah.

"Ya, kau bisa membicarakannya padaku," ucap Manow datar dan dingin.

"Ah, baiklah. Kali lain aku akan mengunjungimu di kantormu," ucap Wiva lagi.

            Lelaki itu telah memiliki ketertarikan pada Honey sejak lama. Ia adalah kawan kuliah Honey dan Manow dahulu. Hanya saja, Honey tidak menaruh sedikit pun ketertarikan apada lelaki itu. Entah mengapa, padahal lelaki tersebut memiliki derajat yang sama dengan Manow. Ia juga tampan dan baik hati. Wiva sering memberikan Honey perhatian lebih pada saat kuliah dulu, namun tetap tidak menarik perhatian Honey.

            Honey beranjak pergi menuju lobi dan menghampiri mobil Clay yang telah menunggunya. Senyumnya ramah kepada setiap orang yang menyapanya. Meskipun lelah, ia tetap melukiskan senyum manis di bibirnya. Honey berjalan elegan dengan dress putih dan menggenggam sebuah piala. Piala yang ia bawa tentunya menarik perhatian banyak orang termasuk wartawan.

           Wartawan mencecarinya banyak pertanyaan mengenai perasaan dan usahanya dalam mengembangkan agensinya. Honey yang memang terkenal cantik dan ramah pun dengan sabar menjawab segala pertanyaan dari segala penjuru. Clay yang memerhatikan dari kejauhan pun bangga melihat kekasihnya. Ia tersenyum sambil bersandar pada pintu mobilnya. Setelah semua pertanyaan terjawab, Honey dibantu pihak keamaan acara pun keluar dari kerumunan wartawan. Ia menghampiri Clay yang telah menunggunya.

"Hai!" ucap Clay lembut.

"Hai, Babe," jawab Honey dengan senyum merekah.

"Yuk?" ajak Clay untuk berangkat pulang.

Chapter Kehidupan: My TherapyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang