TERTARIK

70 12 0
                                    

             Dew dan Giaw hendak berjalan menuju ruangan pelatihan MineGreen. Namun, saat akan memasuki lift mereka tidak sengaja bertemu dengan Clay dan Honey yang sudah berada di dalam lift lebih dulu. Tentu saja itu menimbulkan tanda tanya di antara keduanya. Dew dan Giaw pun hanya dapat saling pandang dan memasang wajah bingung yang menggemaskan.

"Aw, kalian jalan berdua?" tanya Dew dengan polosnya.

"Mmm," jawab Honey sambil mengangguk dan tersenyum.

"Ooh, sudah nyambung rupanya," bisik Giaw kepada Dew yang tidak sengaja terdengar oleh Clay. Clay menoleh dengan mengangkat kedua alisnya.

"Kami dari kantin bawah, makan siang. Kebetulan sewaktu aku sampai, Kak Clay akan pergi makan siang, jadi aku ikut dengannya. Betul 'kan, Kak?" jelas Honey dengan gugup dan dibalas anggukan oleh Clay dengan wajah datar namun gugup juga.

"Ooh, okey. Kami tidak menanyakan sejelas itu kebetulan. Hehehe," balas Giaw dengan mata mendelik tanda menggoda Honey.

            Honey yang melihat tingkah kedua sahabatnya itu pun hanya menatap mereka tajam penuh ancaman agar tidak mengungkitnya lagi. Benar saja, kedua sahabatnya itu justru memberikan ekspresi mengejek dan memutar mata mereka seolah percaya saja apa yang dikatakan Honey.

            Untungnya, list segera berhenti di lantai 3 tempat ruang pelatihan itu berada. Mereka berempat pun segera ke ruangan untuk menjelaskan pengarahan dari Clay. Hari ini, mereka akan belajar cara merawat dan meremajakan sayuran muda. Tentu saja hal ini adalah hal yang baru bagi mereka bertiga, itulah sebabnya mereka menyimak dengan seksama.

             "Meremajakan adalah sebuah istilah perawatan tanaman, khususnya sayuran. Kegiatan yang akan kita lakukan adalah memeriksa kondisi daun, batang, dan tanah di setiap tanaman. Kalian boleh menyingkirkan daun-daun yang sudah berwarna kuning atau terlihat tidak segar. Itu adalah salah satu proses peremajaan," Clay menjelaskan dengan seksama sambil menunjukkan gambar di layar presentasinya.

"Mengapa mereka harus disingkirkan?" tanya Giaw dengan serius.

             "Pertanyaan bagus. Ini untuk mengoptimalkan penyerapatan nutrisi dari tanah kepada daun-daun yang tumbuh dengan baik dan segar. Jika daun-daun kuning tersebut dibiarkan, maka nutrisi akan terbuang sia-sia karena diserap oleh mereka. Meskipun mereka menyerap nutrisi dari tanah dan pupuk, tetap saja daun-daun itu akan layu dan mati. Nah, padahal seharusnya nutrisi tersebut dapat optimal dinikmati oleh daun-daun yang masih memiliki harapan hidup," Clay kembali menjelaskan dengan penuh arti dan makna.

             Ketiga orang itu pun tertegun dengan penjelasan Clay. Honey sedari tadi menyimak memasang wajah yang benar-benar datar dan serius. Namun, itu sesungguhnya pikirannya telah mengambang dan melayang. Ia memaknai penjelasan Clay tidak sesederhana itu. Namun, ia masih belum menemukan makna sederhananya.

"Apa yang dapat kita kaitkan proses peremajaan ini dengan kehidupanku, Kak?" tanya Honey dengan tatapan penuh harap dan tanda tanya.

              Clay yang melihat tatapan keputusasaan dari perempuan yang ia tahu selalu riang ini pun hanya tersenyum simpul. Dari pertanyaan dan ekspresi Honey, Clay dapat menyimpulkan bahwa permasalahan batin Honey cukup mengganggu kehidupannya saat ini. Itulah sebabnya ia menyembunyikannya dengan karakter riang yang selalu ditunjukkan.

"Terkadang, kita memang harus menghilangkan unsur negatif dalam hidup kita. Mungkin terkadang kau merasa 'sayang' untuk dihilangkan. Namun, itu bukanlah sebuah perasaan sayang, melainkan sebuah perasaan tidak rela karena 'telah merawatnya' dari awal. Hal yang sering kita lupa adalah kita sering mempertahankan sesuatu yang justru menghambat kemajuan kita," Clay menjelaskan sehalus mungkin.

Chapter Kehidupan: My TherapyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang