Chapter 5. Akatsuki Cloak

571 84 13
                                    

Happy Reading...
.

.

.

.

.

.

.

"Shh ...."

Dalam tidurnya Sakura mendesis kecil, rasa sakit dan panas mendadak menyerang tubuhnya ketika ia terbangun benar-benar menyiksa. "Sakit ...," ringis Sakura sembari membuka mata.

"Di mana ini?" Sakura mencoba duduk, ia baru menyadari jika sejak tadi ia dalam posisi berbaring di atas sebuah ranjang kayu.

Mata Sakura memindai ke seluruh ruangan, ruangan asing yang baru pertama kali Sakura lihat. Dindingnya tampak terbuat dari batu, kokoh dan dingin, sementara itu Sakura melihat sebuah pintu. Ia tak tahu di mana ia berada.

Ini seperti deja vu, ia pernah terbangun dalam posisi persis seperti ini juga sebelumnya.

'ceklek'

Suara pintu yang terbuka membuat Sakura mengalihkan mukanya ke arah pintu, di sana ia menemukan sosok bertopeng yang menjadi alasan ia mengapa di sini berdiri. "Tobi," geram Sakura. Seberkas ingatan terakhir merasuki benaknya. Percobaannya untuk memberikan informasi ke Konoha gagal total.

Obito berdiri sambil melipat tangannya, ia bersandar di pintu menikmati tatapan tajam dari kilau emerald gadis yang ia culik. Di tangannya ada sesuatu berwarna hitam, ia lipat dalam ukuran kecil.

"Di mana ini?" Sakura bahkan tak mau repot-repot bertanya dengan nada sopan, ucapan tajam seolah ingin memotong pria aneh ini.

"Markas Akatsuki," jawabnya tenang.

Dan saat itu pula mata Sakura membesar. "M-markas Akatsuki?" Sakura meneguk ludahnya susah payah, jadi orang ini sudah berhasil membawanya ke markas Akatsuki. Tempat para kriminal berkumpul?

Mendadak saja Sakura berkeringat, tentu saja ketakutan perlahan merayapi dirinya. Bayangan para kriminal yang menakutkan berkelebat dalam pikirannya.

Sakura mengigit bibirnya sambil menunduk, ia tahu Tobi akan membawanya ke sini tapi ia tak menyangka akan secepat ini. Tangan Sakura kemudian terangkat menyentuh bahunya yang masih menyisakan rasa sakit.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

"Ya, kau sudah tiba di markas Akatsuki." Obito berjalan ke arah Sakura yang masih duduk di atas ranjang, matanya menilik keadaan Sakura, termasuk tanda merah yang perlahan menghilang di leher dan bahu gadis itu. Gadis itu akan baik-baik saja.

"Dan aku ucapkan selamat datang di tempat barumu," sambungnya.

Sakura mengangkat wajahnya untuk menatap Tobi-atau Obito-yang lebih tinggi darinya, mata Sakura mencerminkan rasa terkejut, tak percaya, dan sedikit takut juga. "Ini bukan tempatku!" kata Sakura dengan suara bergetar.

"Ya, ini tempatmu." Obito kemudian memberikan Sakura benda yang sejak tadi ia pegang, meletakkannya ke atas pangkuan gadis itu-membuat Sakura turut menaruh perhatian pada benda itu- Lalu Obito mendekatkan kepalanya ke telinga Sakura. "Selamat bergabung bersama Akatsuki," bisiknya rendah.

Mata Sakura melebar mendengar bisikan dengan nada rendah itu, bulu kuduknya merinding. Bisikan itu merasukinya sampai di tulang belakangnya menciptakan perasaan yang tak bisa Sakura jelaskan. Entah merinding karena takut atau karena sesuatu lain.

"Pakai itu," kata Obito sambil menjauhkan tubuhnya dari Sakura, memberi gadis itu ruang untuk bernafas lega.

Tubuh Sakura masih kaku tapi setidaknya ia merasa lapang, dengan gerakan patah-patah ia melirik pada benda yang ada di pangkuannya. Tangan gadis itu gemetar ketika menyentuhnya. "Jubah Akatsuki?" Yah, itu jubah dengan warna hitam dan pola awan merah.

DIFFERENT SIDE 21+ END ✓[Obito x Sakura, ObiSaku] [Akatsuki Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang