Chapter 6. A Welcome

602 98 10
                                    

Happy reading ...

.

.

.

Kalau vote hari ini sampai 100, aku langsung up bab selanjutnya hari ini ini juga.🤣
.

.

.

.

Sakura masih berdiri kaku di dalam ruangan yang lebih tampak seperti kamar itu, ia menunduk menatap jubah Akatsuki yang teronggok di lantai bersama dengan bajunya yang telah robek lalu beralih menatap tubuh bagian atasnya yang sangat terbuka.

"Kenapa ini menimpaku?" Sakura mendesah kecil. Tak ada pakaian apapun di sini, dengan ragu-ragu Sakura berjongkok lalu mengambil jubah yang tampak besar itu.

Tak ada pilihan lain, seperti yang Tobi katakan tadi padanya ia tak mungkin berkeliaran dengan kondisi seperti ini ia akan dikira sebagai orang cabul.

Dengan tangan yang masih gemetar, Sakura memakainya. Ketika jubah hitam itu lolos di tubuhnya tampak sekali jubah itu sangat besar, panjangnya sepanjang betisnya, kerah leher yang tinggi dan longgar terasa sedikit tidak nyaman bagi Sakura.

Sakura tak akan pernah terbiasa dengan ini.

Setelah Sakura berpakaian, Sakura melirik ke pintu. Ia mengigit bibirnya ketika rasa gundah menghampirinya. Ya, merasa gelisah karena ia ditinggalkan sendirian di sini. "Apa yang harus aku lakukan?" Sakura melirik pintu yang berjarak dua meter dari tempatnya berdiri.

"Haruskah aku mengecek ke luar?" gumam Sakura lagi.

Setelah terdiam beberapa saat, setelah menimang-nimang dengan pikirannya akhirnya Sakura memberanikan diri untuk mendekati pintu itu lalu membukanya sedikit. Sakura menyembulkan kepalanya lalu memperhatikan keadaan sekitar.

Sebuah lorong. itulah yang sakura lihat pertama kali di sisi kiri dan kanannya, lorong itu tampak temaram tak banyak penerangan di sini, hanya ada sebuah obor di lorong itu yang berjarak satu sama lain. "Seperti inikah markas Akatsuki?"

Kaki Sakura melangkah keluar dari kamar lalu menatap kiri dan tangannya, bingung jalan mana yang harus ia ambil. "Kanan," ucap Sakura tapi ia malah mengambil jalan ke lorong kiri.

Sakura melangkah perlahan, dengan hati-hati matanya bergerak liar memperhatikan sekitarnya. Ketika melewati lorong ini Sakura melihat ada beberapa persimpangan lorong dan juga beberapa pintu yang tampak seperti kamar? Entahlah Sakura tak yakin karena ia tak melihat ke dalamnya.

"Ugh, sebenarnya di mana jalan keluarnya?" Sakura berhenti, lagi-lagi sebuah persimpangan. Tempat ini mirip seperti labirin dan Sakura merasa tersesat.

"Aku pikir aku tersesat," ucap Sakura sambil membuang nafasnya pelan.

"Hei."

'deg'

Sebuah panggilan dari belakang tubuhnya membuat Sakura nyaris terlonjak, dengan cepat ia memutar badannya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Kau siapa?"

Mata Sakura membesar ketika menemukan seseorang dengan pakaian yang mirip dengannya itu bertanya dengan alis terangkat, mata ungunya memandang Sakura penuh selidik.

Sakura meneguk ludahnya sambil mundur beberapa langkah ke belakang, di depannya ini adalah salah satu anggota Akatsuki. Tapi ia tak mengenalinya. Rambutnya bewarna abu-abu, tangannya membawa sebuah sabit dengan tiga bilah. Yah, siapapun dia pasti adalah orang yang berbahaya.

DIFFERENT SIDE 21+ END ✓[Obito x Sakura, ObiSaku] [Akatsuki Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang