Chapter 32. I Love You

455 79 26
                                    

Happy reading....

.

.

.

.

.

.

Obito membaringkan tubuh Sakura dengan hati-hati di atas lantai tempat persembunyiannya ini, lantai itu sudah ia beri alas agar tak terasa dingin di punggung Sakura, juga agar Sakura bisa istirahat dengan nyaman.

Kemudian mata Obito melepas topeng miliknya dan menaruhnya ke atas sebuah kota kayu penyimpangan barang yang ada di sudut ruangan, tepat di samping lilin yang menyala. Setelah itu Obito kembali beringsut untuk duduk bersila di samping Sakura.

Mata Obito memperhatikan kondisi Sakura, kelopak mata gadis itu tertutup rapat, samar-samar terdengar tarikan nafas dari Sakura. "Aku harus melepas segel itu," kata Obito.

Perlahan Obito membuat beberapa segel di tangannya, setelah itu tangannya menyentuh dahi Sakura. Dengan begini Sakura akan mengingatnya kembali.

"Sakura ...," bisiknya serak.

Tangan Obito yang menyentuh kening Sakura yang terluka, seolah berharap bisa menyembuhkan luka itu. Tatapan Obito berubah menjadi sendu, penuh rasa bersalah. Ketika ia menarik nafas, rasanya berat melihat keadaan Sakura yang seperti ini.

Kemudian pandangan Obito jatuh pada pergelangan tangan Sakura yang lecet, rantai yang mengikat di sana pasti sangat kuat hingga membuat kulitnya terkelupas.

"Luka-luka mu harus diobati," kata Obito. Selain luka-luka kecil yang ada di sana, Obito juga melihat pakaian Sakura yang sudah kotor. Sebaiknya diganti karena Sakura pasti tidak nyaman tidur dengan keadaan seperti itu.

Obito berdiri sebentar untuk mengambil sebuah kain, membasahinya dengan air lalu kembali mendekat ke arah Sakura. Dengan telaten ia melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Sakura hingga Sakura polos sempurna di hadapannya.

Memperlihatkan beberapa luka di sana.

Tatapan mata Obito lurus pada Sakura, tak ada nafsu atau niat lain di matanya selain ingin membersihkan tubuh Sakura, mata kelamnya memperhatikan sebuah memar yang cukup besar di bahu kanan Sakura. Seperti yang ia lihat sebelumnya tubuh Sakura jauh lebih kurus, Sakura pasti kehilangan berat badannya selama berada di penjara.

"Sepertinya bahumu sedikit bergeser," gumam Obito ketika menyadari bahu Sakura tak hanya memar.

Obito merasa sesak.

Dengan gerakan perlahan Obito mulai menyapu kain basah itu ke permukaan kulit Sakura, di mulai dari wajahnya entah dari debu kotor atau jejak darah mengering di sana. Obito membersihkan dengan hati-hati agar istirahat Sakura tak terganggu.

"Shh ... Mmmh." Sakura meringis dalam tidurnya dan Obito segera menghentikan kegiatan. Sepertinya ia mengenai luka di dahi Sakura.

"Maaf," lirih Obito. Memastikan Sakura kembali tenang, Obito kembali mengusap kain itu ke leher Sakura.

Turun ke tulang selangkanya, dada, rusuk, perut, hingga yang terakhir pada kaki Sakura. Ia memperlakukan dengan lembut, membersihkan semuanya sampai semua benar-benar bersih.

Tak lupa Obito mengoleskan beberapa obat pada seluruh luka Sakura.

Selesai membersihkan tubuh Sakura, Obito segera menarik sebuah selimut dan menyelimuti tubuh Sakura hingga dadanya, ia tak ingin Sakura merasa kedinginan di sini. Matanya tak lepas dari wajah yang masih dalam lelap, napasnya yang teratur namun lemah.

DIFFERENT SIDE 21+ END ✓[Obito x Sakura, ObiSaku] [Akatsuki Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang