Happy reading ....
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komentarnya ....
.
.
.
.
"Hah ...."
Sakura duduk di sudut ruangan ini sambil mendesah bosan, matanya memperhatikan tetesan lilin yang meleleh karena panas apinya sendiri sementara ia memeluk tubuhnya.
Tak terasa sudah satu minggu berlalu dan ia masih terjebak di sini. Tidak, Obito tak mengurungnya atau mengikatnya, maksudnya pria itu hanya khawatir berlebihan pada dirinya. Selama satu minggu penuh ini Obito menyuruhnya untuk istirahat total.
Tak boleh pergi keluar, Sakura benar-benar disuruh tidur saja dan memulihkan diri. Sementara itu untuk kebutuhannya pria itu selalu menyediakannya, Sakura tak tahu dari mana Obito mendapatkannya tapi pria itu sesekali keluar.
Beberapa hari yang lalu, Obito bilang padanya jika ada beberapa aliran chakranya terblokir tapi sekarang Sakura sudah baik-baik saja. Sakura mulai merasa bosan di sini, bosan dengan rutinitas mereka yang itu-itu saja, meski terkadang pada malam hari mereka tak tidur.
"Kenapa dia lama sekali?" Sakura memeluk tubuhnya yang berbalut jubah hitam milik pria itu, Obito pergi pagi-pagi sekali dan sekarang matahari mulai naik tapi ia tak kunjung kembali.
"Apa terjadi sesuatu?" Sakura mulai mengkhawatirkannya.
Sakura mengulum bibirnya lalu berdiri, secara keseluruhan tubuhnya sudah sembuh. Bahunya tak lagi sakit sementara luka-luka di tubuhnya sudah hilang. Mata Sakura melirik pada pintu lalu berjalan ke sana, mengintip ke lorong yang tampak gelap.
Selama beberapa hari si ini, Sakura baru menyadari jika ia dan Obito tinggal di sebuah goa lagi, dan Sakura tahu jika Obito punya banyak tempat persembunyian. Pria itu misterius dan penuh dengan rahasia, satu-satunya yang Sakura ketahui hanya namanya.
Mungkin ia bisa bertanya lebih banyak tentang pria itu nanti.
Sakura pernah menjelajahi tempat ini, tempat ini cukup besar dan Sakura menemukan beberapa pintu di sana. Ada satu pintu yang terhubung pada ruang seperti ruang rapat, ada meja batu di sana. Tapi ada satu pintu yang terkunci rapat dan Sakura tak ingin membukanya tanpa izin dari Obito.
"Sakura?"
Sakura menoleh begitu ia mendengar suara Obito memanggil dari lorong, ia melihat Obito datang sambil membawa kantong kecil di tangannya. "Obito," kata Sakura menyambut kedatangannya.
Obito melepas topengnya lalu mendekati Sakura, memeluknya erat sebelum akhirnya mengurai pelukannya. "Kenapa keluar?" tanyanya lembut.
"Aku hanya sedikit bosan," ujar Sakura jujur. Lalu mata Sakura turun pada kantong yang Obito bawa. "Itu apa?" tanya Sakura penasaran.
"Ini makanan untukmu." Obito memberikannya pada Sakura.
"Terimakasih."
"Hn."
Hening lagi.
"Erm, itu ... Setelah ini kita akan ke mana?" tanya Sakura pelan. Sejujurnya kini Sakura bingung harus melakukan apa pada hidupnya, maksudnya ia tak lagi ninja Konoha dan sudah dipastikan ia adalah buronan. Bagaimana dia kedepannya nanti? Sakura tak punya tujuan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT SIDE 21+ END ✓[Obito x Sakura, ObiSaku] [Akatsuki Sakura]
Fanfiction•Fanfiction by AiniRhee. •COMPLETED Dialah Uchiha Obito, orang yang menyembunyikan jati dirinya dibalik topeng oranye berbentuk spiral. Sejak ia menatap Sakura, Obito merasakan debaran aneh di dadanya, seperti kerinduan yang mendalam dan juga perasa...