Chapter 10. Debut

536 80 21
                                    

Happy reading....

.

.

.

.

Jangan lupa vote dan komentarnya guys, ini chapter terpanjang di Ff ini keknya 🤣.

.

.

.

.




Pagi-pagi sekali Obito sudah membangunkan Sakura, Sakura sangat kesal karena ia masih mengantuk tapi pria itu tetap membangunnya untuk makan sejumlah makanan yang tak Sakura tahu dari mana pria itu mendapatkannya.

"Makan yang banyak dan cepat, karena kita akan pergi ke suatu tempat," ujar Obito sambil bersedekap, ia bersandar di daun pintu memandang Sakura yang makan di atas ranjang. "Aku tak mau kau pingsan di tengah perjalanan," tambahnya.

Sakura mendelik kesal, yang benar saja ia bahkan belum cuci muka atau pun mandi, tapi pria itu memaksanya makan. Yah, meski begitu pada akhirnya ia memakan semua itu hingga habis.

Hanya dalam beberapa menit Sakura selesai makan, semua ia habiskan tanpa sisa dan Obito memandang itu dengan puas. "Bagus," katanya.

Sakura berdecak. "Memangnya kita ke mana? Menemui orang kemarin?" tanya Sakura sambil berdiri dari ranjang dan merapikan rambutnya yang berantakan karena baru bangun tidur.

Obito tak menjawab ia malah melangkah semakin dekat dengan Sakura, melihat itu Sakura reflek segera mundur untuk memberi jarak di antara mereka, tapi itu tak berguna ketika punggung Sakura menabrak dinding di belakangnya sementara pria itu semakin dekat.

'Bruk'

Jantung Sakura seolah berhenti. Tubuhnya terperangkap di antara dinginnya dinding dan kehadiran pria bertopeng yang kini hanya berjarak satu jengkal darinya. Pria itu terlalu dekat. Terlalu mendominasi. Sakura merasa udara di sekelilingnya semakin menipis, seperti tersedot oleh keberadaan Tobi.

Napasnya terhenti ketika pria itu membungkuk sedikit, membuat mata mereka hampir sejajar. Obito menempelkan satu tangan di dinding, tepat di samping kepala Sakura. Dia mengunci pergerakan gadis itu.

"I-itu ...." Tatapan Sakura tak mampu bertahan pada sosok di depannya. Wajahnya berpaling, bibir bawahnya digigit pelan, mencoba menahan ketegangan yang menjalar di seluruh tubuhnya.

"Ya Tuhan, dia terlalu dekat," pikirnya, perasaan terjepit di antara panik dan sesuatu yang tak ia mengerti membuat dadanya sesak.

"Tidak," suara Obito serak, rendah, hampir seperti bisikan. "Tapi suatu tempat di mana kau akan bertemu dengan mereka," sambungnya.

Sakura sulit bernafas dengan normal ketika jarak mereka begitu dekat seolah-olah semua udara yang ada di ruangan ini direbut oleh Tobi, ia menelan ludah merasa ada sesuatu yang melilit perutnya.

"S-siapa mereka yang kau maksud?" tanya Sakura, wajahnya masih berpaling, entah kenapa tak berani menatap pria bertopeng di depannya ini.

Obito hanya diam sesaat, lalu dengan pelan, penuh ketenangan tangannya menyusup ke dalam jubah Sakura. Detik itu, napas Sakura tercekat. Matanya melebar, tubuhnya kaku saat tangan dingin pria itu bergerak mendekati pinggangnya. Menyentuh sedikit kulit perutnya.

"Hei!" Seruan Sakura tersangkut di tenggorokannya, tak cukup kuat untuk menghentikan tangan lancang pria itu.

Tapi Obito tak menggubris seruan Sakura. Tangannya terus bergerak, menyusup ke belakang pinggang gadis itu, seolah-olah sedang memeluknya, menimbulkan sensasi yang membuat Sakura kaku. Jantungnya berdebar tak karuan, panik berbaur dengan kebingungan. Hingga akhirnya, tangan pria itu menarik sesuatu dari dalam kantongnya.

DIFFERENT SIDE 21+ END ✓[Obito x Sakura, ObiSaku] [Akatsuki Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang