Chapter 22. "Sakura, I Want You." [17+]

646 76 32
                                    

Happy reading ....

.

.

.

.

.

.

.
Nih, kokop brutal. Jangan lupa komen. 😋
.

.

.

.
Warning!!!⚠️

.
.

.

"Biarkan aku memarahimu!"

Setelah mengatakan itu, Obito tidak memberikan peringatan lebih lanjut. Bibirnya menutup jarak di antara mereka, menyergap bibir Sakura dengan ciuman yang tak sabar, kasar, namun menggugah.

Sementara Sakura terkejut tak terkira. Ia pikir Tobi akan meluapkan kemarahannya dengan bentakan kasar atau umpatan, tapi Sakura tak menyangka bentuk kemarahan Tobi adalah seperti ini. Menciumnya!

Ini ciuman kedua mereka! Astaga.

"Humph!"

Ciuman itu bukan sekadar ciuman, gigi Obito hampir menggores bibirnya, sementara ia menekan dengan tenaga yang membuat Sakura terdesak. Nafasnya tertahan, sesak dalam dominasi pria itu, seolah tak ada celah baginya untuk melepaskan diri.

Sakura mencoba berontak tapi tangan kuat Obito menangkap tangannya, dan menaikan kedua pergelangan tangannya ke atas kepala, menekan tangan itu pada batang pohon hingga Sakura tak bisa berontak. Sementara itu, kedua lutut Obito menekan kaki Sakura yang ada di atas tanah.

Obito menguasai Sakura.

Sakura tak lagi memiliki kendali atas dirinya. Ia hanya bisa tenggelam, menerima ciuman Obito yang tak henti-hentinya menguasai setiap sudut bibirnya.

Tubuhnya merespons, lemah di bawah sentuhan Obito yang tak kenal ampun, sentuhan buru-buru yang terasa mendebarkan, sedangkan kelopak matanya terpejam, seolah tak sanggup menahan panas yang membara di antara mereka.

Ciuman itu membawa Sakura pada sensasi yang begitu nyata, begitu dalam, mengguncang seluruh tubuhnya hingga gemetar tak terkendali.

"Hah hah ..." Napas Sakura tersengal, terdengar nyaris berbisik saat mereka sesekali menarik napas di sela-sela ciuman.

Akhirnya, dengan gerakan yang perlahan dan enggan, Obito memisahkan bibirnya, namun tatapan hitam legam itu tetap terkunci pada Sakura, tangannya juga melepaskan gadis itu.

Hanya sedikit jarak yang memisahkan wajah mereka, namun cukup untuk membuat Sakura merasakan hembusan napasnya yang masih terasa hangat di kulitnya.

Mereka saling berpandangan dalam keheningan, di antara mereka hanya ditemani suara api unggun yang berderak pelan, mengisi udara dengan panas yang seolah turut membakar di antara mereka. Nyala api memantulkan bayangan mereka di pohon, menciptakan siluet yang seolah menari dalam gemerlap cahaya yang liar.

"Jangan membuatku khawatir lagi," bisik Obito dalam lirih, tanpa melepaskan genggaman tangannya pada Sakura.

Sakura tak menjawab, ia masih terperangah dalam sisa-sisa ciuman itu. Ucapan Obito terdengar sedikit memohon, seolah-olah ia takut jika dirinya terluka sedikit saja. Sakura menghela nafas kecil guna menormalkan deru nafasnya, kemudian ia mengangguk kecil. "Maafkan aku ...."

Mendengar permintaan maaf Sakura membuat Obito menoreh senyum kecil lalu menutup matanya lagi, setelah itu ia kembali mencium Sakura.

Tapi kali ini ciumannya lebih lembut, tangannya yang tadi mengunci tangan Sakura pun perlahan beralih turun ke pinggang Sakura, menelusup masuk ke dalam baju Sakura dan mengelus kulit di sepanjang tulang rusuk sakura.

DIFFERENT SIDE 21+ END ✓[Obito x Sakura, ObiSaku] [Akatsuki Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang