Chapter 37. Pregnant?!

485 71 15
                                    

Happy reading ....

.

.

.

.



Penyegelan ekor empat dan lima dilakukan dengan lancar tanpa hambatan, Obito mengusap lehernya yang pegal. Berdiri selama lima hari di atas patung Gedo Mazo itu benar-benar menguras chakranya.

Ia memandang anggota yang sudah membubarkan diri, mereka mungkin kembali untuk melakukan tugasnya. Sebenarnya ini kebetulan sekali semua anggota berkumpul di sini, beberapa dari mereka memang berada di sekitar markas ini, jadi agar lebih mudah mereka datang ke sini saja.

"Sakura pasti tak nyaman," pikir Obito. Tiba-tiba saja ia teringat dengan gadis yang ia cintai itu. "Sebaiknya aku segera menemuinya, ini sudah lima hari."

Obito melangkah pelan menuju lorong yang sepi, tapi ketika ia baru berjalan beberapa langkah ia merasa diikuti oleh seseorang. Segera Obito menghentikan langkahnya.

"Itachi," kata Obito dengan suara beratnya.

Pria dengan mata Sharingannya itu berjalan menuju Obito lalu memandang Obito lekat. Seperti ada banyak pertanyaan di wajah tenangnya itu.

"Kenapa kau menjadikan gadis itu partnermu?" tanya Itachi tanpa basa-basi.

Sejujurnya Itachi sudah penasaran sejak awal, ia ingin berbicara dengan Sakura tentang kenapa gadis itu meninggalkan Konoha. Itachi masih ingat, Sakura adalah rekan satu tim Sasuke, adiknya. Tapi, ia tak memiliki banyak kesempatan.

Sakura selalu bersama Tobi, dan juga ia mendengar kabar jika Sakura sempat di tangkap oleh orang-orang Konoha sebelum akhirnya ia melihat kembali gadis itu di sini.

Pertanyaan Itachi membuat Obito melirik pria itu tak suka dari balik topeng yang ia kenakan. "Itu bukan urusanmu," ujar Obito. Tak berniat membeberkan alasan kenapa ia menyimpan Sakura untuk dirinya.

Setelah mengatakan itu Obito melangkah kembali, menuju kamar di mana ia meninggalkan Sakura selama beberapa hari ini.

Obito tiba di depan pintu kamar itu, entah kenapa saja mendadak perasaannya berdebar kuat ketika tangannya menarik gagang pintu itu. Aneh sekali. Obito membuang nafas, seolah menyingkirkan segala perasaan itu lalu mendorong pintu itu pelan.

'bruk'

Namun baru saja Obito membuka pintu, pemandangan Sakura yang akan jatuh ke lantai tampak jelas di matanya.

"Sakura!" Obito berlari cepat ke arah Sakura lalu mengulurkan tangannya agar kepala Sakura tak membentur lantai. Obito berhasil menahan kepala Sakura dengan telapak tangannya, tapi gadis itu tetap tak sadarkan diri.

"Sakura!" Mendadak perasaan panik menguasainya, tubuh Sakura terasa panas sementara ia berpeluh dingin. Jantung Obito berdebar kuat, perasaan khawatir pun menderanya.

"Sial, di sini tak ada obat." Di sini tak seperti persembunyian miliknya yang memiliki banyak kebutuhan seperti obat-obatan, segera Obito membawa Sakura ke dalam gendongannya lalu berdiri. "Aku harus membawanya ke tempat pengobatan terdekat!"

Sekarang chakranya juga habis karena menyegel dua Biju sekaligus, jadi ia tak bisa membawa Sakura dengan kamui miliknya.

"Bertahanlah, Sakura!"

.

Begitu tiba di desa terdekat dengan markas, Obito segera mencari rumah sakit atau tempat pengobatan terdekat. Namun, karena di sini hanya desa kecil, jadi tak ada rumah sakit. Setelah bertanya pada beberapa penduduk, mereka mengarahkannya pada satu tempat.

DIFFERENT SIDE 21+ END ✓[Obito x Sakura, ObiSaku] [Akatsuki Sakura]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang