Setelah meraih kemenangan di kompetisi memasak sebelumnya, Monala dan Lila merasa semakin bersemangat untuk menghadapi kompetisi berikutnya yang akan diadakan dua minggu lagi. Dengan pengalaman baru dan kepercayaan diri yang meningkat, mereka mulai merencanakan menu dan latihan memasak setiap hari.
"Kalau kita bisa menang lagi, kita pasti akan lebih dikenal di sekolah!" kata Lila, matanya bersinar penuh semangat.
"Benar! Tapi kita juga harus ingat untuk menikmati prosesnya," balas Monala, meskipun dia merasakan sedikit kegelisahan di dalam dirinya.
Malam itu, mereka duduk di meja Monala sambil mengelilingi laptop, mencari inspirasi untuk hidangan yang akan mereka buat. Mereka ingin menciptakan sesuatu yang unik dan menarik perhatian juri.
"Bagaimana kalau kita mencoba membuat dessert yang berbeda?" usul Monala. "Aku suka sekali dengan makanan manis!"
"Dessert bisa jadi pilihan yang bagus! Kita bisa mencoba membuat cupcake dengan berbagai rasa," kata Lila.
"Ya! Kita bisa menambahkan variasi toping, seperti cokelat, stroberi, dan krim keju, Monala menambahkan.
Setelah beberapa saat berdiskusi, mereka sepakat untuk membuat cupcake fusion yang menggabungkan berbagai rasa dan dekorasi yang menarik. Monala sangat antusias dengan ide ini, dan semangat itu menular kepada Lila.
Hari-hari berlalu, dan waktu persiapan kompetisi semakin mendekat. Mereka berdua mengatur jadwal latihan dengan disiplin. Setiap sore setelah sekolah, mereka menghabiskan waktu di dapur, mencoba berbagai resep cupcake, mencoba menyesuaikan rasa, dan memperbaiki teknik mereka.
Satu hari, saat mereka sedang berlatih, Monala mencampurkan adonan cupcake dengan tidak sengaja terlalu banyak baking powder.
"Lihat, kita harus berhati-hati dengan bahan-bahan ini. Terlalu banyak baking powder bisa membuat kue jadi terlalu mengembang,”'Lila mengingatkan, mencoba untuk menertawakan kesalahan tersebut.
Monala tersenyum sambil mengaduk adonan. "Iya, kita akan lebih berhati-hati lain kali. Mari kita lihat hasilnya!"
Setelah memanggang cupcake, aroma manis mulai menyebar di dapur. Mereka berdua menunggu dengan penuh harap di depan oven. Ketika oven berbunyi, mereka membuka pintu dengan hati berdebar-debar. Cupcake itu terlihat sempurna, tetapi saat mereka mencoba satu, rasanya terlalu pahit.
"Sepertinya kita perlu mengurangi baking powder," Lila berkata sambil mencatat di buku catatannya.
Mereka tertawa bersama, memahami bahwa setiap kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Ini membuat mereka semakin dekat dan saling memahami.
Seiring waktu, mereka mulai menemukan resep yang tepat untuk cupcake mereka. Rasa yang dihasilkan membuat mereka bersemangat dan tidak sabar untuk berbagi kreasi mereka dengan orang lain. Suatu sore, saat sedang berlatih, Monala mendapat ide untuk membuat cupcake bertema yang sesuai dengan musim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Anak Tengah
Teen FictionMonala, seorang siswi SMP yang pemalu dan pendiam, tumbuh sebagai anak tengah dalam sebuah keluarga sederhana. Hidupnya dipenuhi dengan bayang-bayang kakak yang selalu berprestasi dan adik yang ceria dan penuh percaya diri. Monala, yang tidak terlal...