Hari-hari setelah acara memasak yang sukses masih terbayang di benak Monala. Momen-momen penuh tawa dan kebahagiaan bersama Rina dan teman-teman lainnya telah memberikan semangat baru dalam hidupnya. Setiap kali Monala mengingat senyum di wajah teman-temannya saat mencicipi masakan mereka, dia merasa hangat di dalam hati. Dia tahu bahwa dia telah membuat kenangan berharga yang akan selalu dia ingat.
Meskipun perayaan itu telah berlalu, Monala merasa terinspirasi untuk melanjutkan perjalanan memasaknya. Dia mulai mencoba berbagai resep baru di dapur dan menemukan bahwa setiap kali dia memasak, dia merasa lebih percaya diri. Dia mulai mengeksplorasi rasa, mencoba kombinasi baru, dan berani bereksperimen dengan bahan-bahan yang belum pernah dia gunakan sebelumnya.
Suatu hari, saat Monala sedang memasak di dapur, Rina datang berkunjung.
"Hai, Mon! Apa yang kamu masak hari ini?" tanya Rina sambil masuk ke dapur dengan senyum ceria.
"Rina! Aku sedang mencoba resep baru, spaghetti carbonara. Tapi aku ingin memberikan sentuhan khas ku," jawab Monala dengan semangat.
"Wow, terdengar lezat! Aku tidak sabar untuk mencobanya. Boleh aku bantu?" tanya Rina, sambil mengulurkan tangan untuk membantu.
"Ya, tentu saja! Mari kita buat ini bersama-sama," jawab Monala, merasa senang mendapatkan teman untuk memasak.
Saat mereka memasak, Monala merasakan kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Rina membantunya menyiapkan bahan-bahan, dan mereka saling bertukar cerita dan tawa. Monala merasa bahwa kehadiran Rina membuat segala sesuatunya lebih menyenangkan dan hidup.
Ketika spaghetti carbonara akhirnya selesai, Monala dan Rina duduk di meja makan, menyantap hasil karya mereka dengan penuh semangat. Monala menatap Rina, "Kita harus merayakan pencapaian kecil ini. Apa pendapatmu?"
"Bagaimana kalau kita mengadakan perayaan kecil? Kita bisa mengundang teman-teman dan membuat suasana yang meriah," saran Rina dengan antusias.
Monala mengangguk setuju. "Itu ide yang bagus! Kita bisa menyiapkan beberapa hidangan dan mengajak semua orang untuk datang. Kita bisa merayakan bukan hanya masakannya, tetapi juga persahabatan kita!"
Malam itu, Monala dan Rina mulai merencanakan perayaan kecil mereka. Mereka membuat daftar hidangan yang akan disiapkan, termasuk spaghetti carbonara, kue mangga yang mereka buat sebelumnya, dan beberapa camilan lainnya. Semangat mereka semakin meningkat saat mereka membayangkan teman-teman mereka yang akan datang dan bersenang-senang bersama.
Ketika hari perayaan tiba, Monala dan Rina bekerja keras di dapur. Mereka mempersiapkan makanan dengan penuh semangat, tertawa dan bercanda sambil memasak. Monala merasakan kebanggaan setiap kali melihat hasil masakannya. Dia tahu bahwa dia telah berkembang pesat dan tidak lagi merasa takut untuk menunjukkan karyanya kepada orang lain.
Ketika tamu-tamu mulai berdatangan, Monala merasakan campuran kegembiraan dan sedikit kegugupan. Dia ingin agar semua orang menikmati makanan yang telah mereka siapkan. Rina melihat ekspresi Monala dan berusaha menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Anak Tengah
Teen FictionMonala, seorang siswi SMP yang pemalu dan pendiam, tumbuh sebagai anak tengah dalam sebuah keluarga sederhana. Hidupnya dipenuhi dengan bayang-bayang kakak yang selalu berprestasi dan adik yang ceria dan penuh percaya diri. Monala, yang tidak terlal...