Hari itu adalah akhir pekan yang cerah, dan Monala merasakan semangat baru mengalir dalam dirinya. Setelah pengalaman menyenangkan di dapur bersama teman-temannya dan nenek, dia sangat ingin berbagi momen serupa dengan mamanya. Meskipun jadwal mamanya sering sibuk, Monala merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama.
Sejak kecil, Monala selalu mengagumi cara mamanya memasak. Setiap kali mamanya berada di dapur, rasanya seperti sihir. Makanan yang disiapkan selalu memiliki rasa yang luar biasa, dan aroma masakan yang memenuhi rumah membuat Monala merasa nyaman. Hari ini, Monala memutuskan untuk meminta mamanya untuk memasak bersama.
***
Ketika Monala memasuki ruang tamu, dia melihat mamanya sedang membaca buku.
"Mama, bolehkah aku mengajakmu memasak bersama hari ini?" tanya Monala dengan semangat.
Mamanya menatapnya dengan senyum hangat, "Tentu saja, sayang. Apa yang ingin kita masak?"
"Aku ingin mencoba membuat spaghetti! Dan mungkin kita bisa membuat saus sendiri!" jawab Monala dengan penuh semangat. Mamanya mengangguk setuju, terlihat senang dengan ide itu.
"Mari kita mulai! Kita perlu pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahannya," ucap mama, beranjak dari tempat duduknya dan merapikan buku yang dibacanya. Monala merasa sangat bersemangat. Ini akan menjadi pengalaman berharga yang dia nanti-nantikan.
***
Setelah siap-siap, mereka berdua berangkat ke pasar. Di perjalanan, mereka berbicara tentang berbagai hal. Monala bercerita tentang sekolah dan teman-temannya, sementara mamanya mendengarkan dengan penuh perhatian. Monala merasa senang bisa berbagi cerita dengan mamanya.
Setibanya di pasar, Monala terpesona oleh berbagai warna dan aroma yang menyambutnya.
"Mama, lihat! Sayuran segar!” serunya sambil menunjuk ke tumpukan sayuran yang berkilau. Mereka berjalan mengelilingi pasar, memilih bahan-bahan yang diperlukan untuk spaghetti.
"Mama, kita butuh tomat, bawang, dan basil untuk saus,” kata Monala, mengingat resep yang dia baca sebelumnya. Mamanya tersenyum bangga melihat perhatian Monala terhadap detail. Mereka berdua memilih bahan-bahan terbaik dan berkomunikasi dengan para penjual, yang menyambut mereka dengan ramah.
"Mon, ingatlah untuk selalu memilih bahan yang segar. Itu akan membuat masakan kita lebih lezat," nasihat mama sambil memilih tomat yang cerah. Monala mengangguk, menyerap setiap nasihat dari mamanya.
Setelah membeli semua bahan yang dibutuhkan, mereka pulang ke rumah dengan penuh semangat. Begitu sampai di dapur, Monala dan mamanya mulai menyiapkan bahan-bahan. Monala merasa senang bisa belajar langsung dari mamanya.
"Mama, apa yang harus kita lakukan pertama kali?" tanyanya dengan antusias.
Mamanya tersenyum dan menjawab, “Kita mulai dengan membuat saus. Kita harus mengolah tomat dan bawang terlebih dahulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Anak Tengah
Teen FictionMonala, seorang siswi SMP yang pemalu dan pendiam, tumbuh sebagai anak tengah dalam sebuah keluarga sederhana. Hidupnya dipenuhi dengan bayang-bayang kakak yang selalu berprestasi dan adik yang ceria dan penuh percaya diri. Monala, yang tidak terlal...