Hari setelah kompetisi memasak adalah hari yang penuh kegembiraan dan rasa syukur bagi Monala dan Lila. Mereka merasa seolah-olah baru saja terbangun dari mimpi indah, di mana semua usaha dan kerja keras mereka terbayar dengan hasil yang luar biasa. Berita tentang kemenangan mereka menyebar dengan cepat di kalangan teman-teman sekelas dan guru-guru di sekolah.
"Mon, lihat! Banyak yang mengucapkan selamat di media sosial!" seru Lila dengan gembira sambil menunjukkan ponselnya. Monala melihat layar, dan senyum tak dapat dihindari. Teman-teman sekelas dan bahkan beberapa guru memberikan pujian dan selamat atas prestasi mereka.
"Ini luar biasa! Aku tidak menyangka kita bisa mendapatkan perhatian sebanyak ini," jawab Monala, merasakan kebahagiaan mengalir dalam dirinya.
Mereka memutuskan untuk merayakan kemenangan ini dengan mengadakan acara makan-makan di rumah Monala. Mereka mengundang teman-teman dekat, termasuk Adit, Rina, dan beberapa siswa lainnya yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi. Suasana penuh keceriaan dan harapan baru mengisi rumah Monala.
***
H
ari itu, rumah Monala dihiasi dengan dekorasi sederhana: balon, spanduk ucapan selamat, dan tentunya, piring penuh dengan cupcake yang mereka buat selama kompetisi. Monala dan Lila sibuk di dapur, menyiapkan berbagai hidangan tambahan, termasuk kue coklat dan camilan manis lainnya.
"Mon, kita harus membuat acara ini berkesan! Ajak semua orang untuk berbagi cerita tentang pengalaman mereka di kompetisi," kata Lila sambil mengaduk adonan.
"Bagus, Lila! Kita juga bisa membuat sesi tanya jawab setelah makan, untuk saling berbagi tips memasak," balas Monala, merasakan antusiasme di dalam dirinya.
Setelah semua persiapan selesai, teman-teman mulai berdatangan. Senyuman lebar terlihat di wajah mereka, dan suasana menjadi semakin meriah.
"Selamat, Lila dan Mon! Kalian luar biasa!" seru Adit saat memasuki rumah.
"Terima kasih! Ayo, mari kita makan!” Lila menjawab dengan senyuman, merasa bangga atas sambutan hangat dari teman-temannya.
***
Setelah semua orang berkumpul, mereka duduk bersama di meja makan yang telah dipenuhi dengan berbagai hidangan. Suasana ceria dan penuh canda tawa mengisi ruangan. Monala melihat sekeliling, merasakan betapa berartinya momen ini.
"Terima kasih telah datang! Hari ini kita merayakan bukan hanya kemenangan, tetapi juga persahabatan dan kerja keras kita semua!" Monala memulai pidato kecilnya.
"Setuju! Kita harus terus berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain," Lila menambahkan, membuat semua orang tertawa.
Makanan pun disajikan, dan semua orang mulai menikmati hidangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Anak Tengah
Teen FictionMonala, seorang siswi SMP yang pemalu dan pendiam, tumbuh sebagai anak tengah dalam sebuah keluarga sederhana. Hidupnya dipenuhi dengan bayang-bayang kakak yang selalu berprestasi dan adik yang ceria dan penuh percaya diri. Monala, yang tidak terlal...