Mendekati ending...
Jangan lupa vote, spam comment, dan share cerita ini. Untuk yang belum follow, silahkan follow akunku.
Happy reading..
.
.
.
.
.
.
.Kali ini, Fourth yang dibikin nunduk. Dia cuma bisa berdiri sambil nunduk ngeliatin ujung sepatunya. Dia bener bener nggak berani berkutik dan masih setia dengerin luapan kemarahan Newwie.
"Kalo tau kamu begini, saya ogah jodohin kalian."
Woi, bukannya awalnya juga Fourth nggak mau? Ini juga siapa yang ngide jodoh jodohin gini? Siapa coba? Pengen rasanya Fourth maki-maki orang itu sekarang juga. Kalo perlu dijotosin biar babak belur.
"Echo nggak makan, dia nggak mau keluar kamar, diajak ngomong nggak respon. Gimana Gemini mau bangun?"
"Lagian apa salahnya coba nyimpen mainan doang? Nggak usah deh sampe dibuang buang gitu, nggak ngehargain pemberian orang namanya. Pake segala beli beli motor kaya gitu biar apa? Mau pamer kalo kamu kaya? Banyak uang? Saya sama suami saya juga bisa kalo beli begituan doang. Nggak usah sok kamu di sini."
"Ay—"
"Nggak usah panggil saya ayah!" Newwie teriak marah di depan Fourth. Udah hampir sejam dia ngeluarin kemarahannya di depan tunangan anaknya. Kali ini dia bener bener lepas kendali, nggak bakal diem aja kalo anaknya kenapa-kenapa gara-gara masalah sepele kaya gini.
Ini belum apa-apa tapi Fourth udah bikin anaknya sebegininya. Gimana kalo udah nikah nanti? Newwie jadi pikir-pikir lagi buat ngelanjutin hubungan anaknya sama Fourth.
"Maaf."
"..."
Akhirnya Fourth angkat kepalanya, matanya berkaca-kaca tapi dia tahan sebisa mungkin supaya nggak keliatan lemah sekarang. "Saya minta maaf."
Agaknya Newwie cukup tertegun ngeliat tatapan itu. "...."
"Saya salah, saya minta maaf. Di masa depan saya nggak akan ngelakuin kesalahan yang sama. Saya akan bebasin mereka, masalah sifat saya satu ini biar jadi urusan saya dan diri saya sendiri. Saya nggak akan ngekang mereka."
"..."
Bibir Fourth mulai senyum, senyum yang nggak tau kenapa malah bikin dada Newwie nyeri bukan main.
"Memang nggak salah nyimpen pemberian orang, salah saya yang terlalu posesif sampai sampai nggak sadar ngelukain orang yang saya sayang. Salah saya karena nggak bisa mengendalikan diri. Tapi bukan maksud saya untuk pamer kekayaan atau apa, saya nggak kaya, yang punya uang keluarga saya, bukan saya. Maaf kalau menyinggung om."
Fourth nyodorin tangannya yang penuh luka gores. "Mainannya udah saya benerin sebisanya. Maaf nggak utuh seperti sebelumnya, tolong kasih ini ke Echo, sampaikan maaf saya."
Newwie nggak bisa berkata-kata lagi. Nggak tau kemana perginya kata-kata pedes yang tadi dengan lancar keluar dari mulutnya.
"Dari awal, saya cuma nurutin kemauan kakek saya. Kalo memang om sudah ngga sudi, saya anggap itu sebuah keputusan. Karena di sini, meskipun kami yang menjalankan, tapi kalian yang mengatur segalanya." Fourth ngelepas cincin tunangannya dan ditaruh di meja.
"Fourth..." Tay yang sedari tadi ngintip dibalik tembok, mulai panik karena menurutnya Fourth udah mulai ngelantur.
"Nggak, Fourth. Jangan dengerin Ayah, jangan bikin keputusan pas kamu lagi emosional."
"Daddy tau pasti Fourth juga bukannya sengaja."
Fourth gelengin kepalanya. "Nggak bisa, om."
Tay tertegun. Bahkan Fourth udah nggak Sudi manggil dia Daddy lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Soon To Be Fiance || GeminiFourth (END) ✔️
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Dijodohin sama seseorang yang bahkan Fourth nggak kenal, entah Fourth harus seneng atau sedih. Cowok itu terlalu bingung. "Gue Gemini, calon tunangan Lo." *** "Fou, Echo mau jalan-jalan sama Fou, hiks... mau beli es krim mau beli mainan...