~3 Hari Kemudian~
Pagi itu, Clairen terbangun lebih awal seperti biasanya. Udara segar pagi menyusup ke dalam kamar saat dia membuka jendela, membiarkan sinar matahari lembut menyentuh lantai kayu. Dari kamar, dia dapat mendengar suara Noura dan Reynar yang sedang bersiap-siap untuk sekolah, sementara Mama dan Papa terdengar samar di dapur, menyiapkan sarapan dan bersiap untuk berangkat kerja.
Hari itu Clairen memutuskan untuk jogging seperti biasa. Ia mengenakan pakaian olahraga dan sepatu lari favoritnya, lalu keluar rumah.
Clairen's POV
Aku memang suka joging pagi-pagi seperti ini. Udara segar, langit cerah, jalanan masih sepi... Semua ini memberikan ruang untukku memulai hari dengan tenang. Terkadang, ada yang begitu menenangkan saat aku berjalan sendiri, mendengarkan langkah-langkah kakiku di atas aspal yang lembab karena embun pagi,.
Selesai jogging, aku kembali ke rumah tepat saat Reynar dan Noura siap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini, aku yang akan mengantar mereka, karena mama harus berangkat lebih awal. Papa dan Mama sudah pamit sebelumnya. Tanpa mengganti pakaian, aku langsung mengantar mereka.
Noura masih tampak mengantuk, matanya terus saja hampir tertutup namun kembali sadar. Sedangkan reynar menyetel musik untuk menemani perjalanan. "Noa masih ngantuk ya?" tanyaku lembut melirik Noura yang duduk di belakang dari spion tengah mobil.
Dia hanya menganggung sebagai jawaban. "Lanjut aja dulu tidurnya, ntar kakak bangunin" kataku lagi. Tanpa menjawab, dia langsung menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi.
Jalanan cukup ramai mengingat ini adalah jam masuk sekolah dan kantor. Playlist yang diputar oleh Reynar mengisi keheningan dalam mobil. "Kak" Ucap Reynar pelan sambil melihatku. Aku melirik sebentar mendapatinya telah memutar badan menghadap ke arahku.
"Hmm?" sahutku. "Cewek emang susah di tebak ya" Ucapnya lagi yang membuatku mengernyitkan alis dan kembali meliriknya. "Apanih? lagi deketin cewek ya? Wihhh parahh" Ucapku sambil tertawa.
Reynar terkekeh pelan, lalu mulai bercerita, "Iya kak, lagi deketin satu cewek beda kelas sih. Namanya Lea."
Aku menahan senyum, merasa geli mendengarnya. "Lea? Wih, namanya lucu! Terus, gimana, udah ngobrol?"
Dia mengangguk, matanya sedikit berbinar, "Udah... Udah ngobrol beberapa kali, tapi kadang dia suka ngilang gitu aja, Kak. Kadang fast respon, kadang lama banget balesnya. Aku jadi bingung, dia suka atau nggak."
Percakapan itu terus mengalir, Reynar menceritakan tentang Lea, gadis yang sedang ia dekati. Sedangkan Clairen tidak berhenti tertawa mendengar tingkah Reynar ketika mendekati Lea.
Tidak berapa lama kami tiba di sekolah Noura, dan aku menepikan mobil. "Noa, bangun... udah sampai sekolah," aku menggoyang-goyangkan tubuhnya pelan.
Noura menguap lebar, membuka matanya perlahan. "Bangun..bangun... entar telat loh" kata Reynar. Sedikit meregangkan badan, Noura meraih tasnya. Setelah pamit dan mencium pipiku dan Reynar ia membuka pintu mobil. Kami melambai sambil menunggu ia benar-benar masuk dalam gerbang sekolah.
"Yaa... ayo ngebut kak" ucap Reynar ketika Noura sudah masuk ke sekolah. "Gak ada ngebut-ngebut, lagian sekolah kamu gak jauh juga dan belum bakal telat ini" Aku meliriknya tajam sambil melihat Jam. "Yee gak asik" Ucapnya lagi seolah kecewa atas penolakanku untuk ngebut.
Aku tertawa kecil mendengar rengekan Reynar yang masih pengin ngebut, "Udah-udah, fokus dulu aja buat belajar, jangan kebanyakan mikirin cewek," kataku sambil melirik ke arahnya, menggoda.
Reynar memutar matanya, "Yaelah, Kak. Ngingetin belajar terus nih. Aku kan tetep belajar, cuma ya... cewek kan juga bagian dari hidup."
Aku tertawa mendengar perkataannya yang sedikit membuatku geli, "Belajar aja dulu yang bener. Cewek tuh suka cowok yang cerdas tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
App-Tastic Love
RomanceClairen Jaya, gadis yang cerdas dan periang, menjalani kehidupan perkuliahan layaknya mahasiswa biasa. Namun, saat libur semester tiba Clairen merasa terjebak dalam rutinitas yang sunyi. Untuk mengusir kebosanan, ia mendownload sebuah aplikasi kenc...