Part 2

222 96 156
                                    


Hari sebelum keberangkatan ke pantai, suasana di kos Clairen, dipenuhi dengan tawa dan kebisingan. Sore itu, ia dan kelima sahabatnya—Nadya, Amora, Eunita, Winter, dan Hanna—bertemu di ruang tamu kos untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk piknik di pantai esok hari.

"Gue udah buat daftar yang harus kita siapin," ujar Eunita, si tertua yang biasanya menjadi pengatur dalam grup mereka. Ia mengeluarkan catatan dari tasnya dan membacakan item yang perlu mereka beli.

"Snack, minuman, makanan berat, tikar, kamera, bola voli..." katanya sambil menulis. "Ada yang mau nambah?"

"Gue bakal bawa kue!" seru Amora, bersemangat. "Gue bikin kue cokelat kemarin."

"Yang paling penting, sunscreen!" Hanna menambahkan, menggerakkan jarinya seperti seorang guru yang sedang memberikan pelajaran. "Kita nggak mau ada yang belang kan?"

Clairen mengangguk, menyesap jus jeruk yang dibawanya dari dapur. "Iya, jangan sampai kayak lobster ya. Apa lagi kita bakal banyak aktivitas nanti di pantai."

Winter menggedor-gedor meja, membuat semua orang tertawa. "Jangan lupa speaker! Biar kita bisa joget-joget di pantai!"

Setelah semua persiapan dibahas, mereka membagi tugas. Clairen ditunjuk untuk membeli snack dan membawa kamera miliknya, Hanna bertanggung jawab atas minuman ringan, Amora juga akan membawa snack dan kue coklat yang dibuatnya, Eunita akan membawa makanan berat dan tikar, Winter akan membawa speaker dan air mineral, sedangkan Nadya yang paling jago menyetir akan menyewa mobil untuk menjemput semua orang ke pantai esok hari.

"Jadi kita semua ngumpul depan kos Clay besok pagi, jam 6 ya," kata Nadya, memantapkan rencana. "Siap-siap dari jam 5 setelah sholat subuh supaya kita bisa berangkat tepat waktu!"

Malam itu, Clairen tidak bisa tidur nyenyak karena terlalu bersemangat. Di tengah kesibukan mempersiapkan perjalanan, ia juga tidak bisa menghilangkan pikiran tentang libur semester yang semakin dekat. Namun, semua itu terlupakan saat ia bersama teman-temannya. Keceriaan dan kekonyolan mereka membuatnya merasa lebih baik.

---------------------

Keesokan harinya, pagi yang cerah menyambut mereka. Clairen terbangun dengan semangat tinggi, bergegas menyiapkan diri sebelum berangkat ke pantai. Ia mengenakan pakaian santai, dengan kaus berwarna biru cerah dan celana pendek, serta menyematkan topi di kepalanya untuk melindungi dari terik matahari.

Setelah semua siap, Clairen menyusul Hanna dan Winter yang telah berada di depan kosnya. Mereka semua tampak bersemangat, menunggu Nadya menjemput mereka.

"Lo bawa makanan apa, Clay?" tanya Winter, yang sepertinya tidak sabar untuk segera berangkat.

"Gue bawa banyak snack nih," jawab Clairen sambil menunjukkan tas yang dipenuhi snack.

"Jangan lupa, kita harus punya banyak minuman," ujar Hanna, menatap tasnya yang berisi minuman ringan.

Amora dan Eunita baru saja tiba di kos Clairen. Mereka menunjukan tas yang mereka bawa. Tas Amora berisi penuh snack dan kue coklat. Sedangkan tas Eunita berisi tikar kain dan bola voli yang akan kami pakai serta satu dos air mineral gelas yang digendongnya.

Tak lama kemudian, Nadya muncul dengan mobil sewaan. "Lets go, gurls! Kita berangkat!"

Selama perjalanan, suasana di mobil penuh canda tawa. Mereka menyetel lagu-lagu ceria dan bernyanyi bersama. Nadya yang mengemudikan mobil meluncur dengan ceria, ditemani Clairen di sampingnya, kursi tengah di isi oleh Eunita dan Amora, sementara Winter dan Hanna duduk di belakang, saling bergurau dan mendiskusikan siapa yang paling mungkin jatuh cinta di pantai nanti.

App-Tastic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang