chapter 23

1.4K 204 40
                                    

Jungkook duduk bersebrangan dengan eomma nya. Jeon Hanna masih asik mengupas buah Apel ditangannya membiarkan Jungkook membuka suara dengan sendirinya. Sayangnya setelah bermenit-menit berlalu putranya tetap memilih bungkam.

"Kau tidak mau bicara?" Ucap Jeon Hanna kesal.

Jungkook bersikap acuh.

"Apa yang harus kukatakan?" Ia balik bertanya.

"Jangan menghindar, dan jelaskan tentang hubunganmu dengan Seokjin. Kalian tampak akrab hingga tidur bersama semalam." Jeon Hanna bertanya to the point.

"Dia bukan selingkuhanku jika itu yang
eomma pikirkan." Jawab Jungkook santai. Ia mengambil buah yang baru diiris Ny.Jeon dan memakannya.

"Aku juga tidak percaya jika Seokjin mau
menjadi selingkuhanmu." Sahut Jeon Hanna kesal.

"Tapi kau tidak bisa menampik kalau kalian memiliki hubungan bukan?"

Jungkook hanya mengangguk sebagai
jawaban.

Jeon Hanna sebenarnya gemas dengan sikap Jungkook yang terlihat sangat santai seolah mereka sedang membicarakan hal biasa.

"Beritahu aku hubungan apa itu?"

Jungkook sedikit berpikir sebelum kembali menjawab.

"Hubungan yang cukup bisa membuat Seokjin menggugatku ke pengadilan." Jawab Jungkook ambigu.

"Pengadilan? Memangnya apa? Kau mencuri sesuatu darinya?" Tanya Jeon Hanna heran sebelum akhirnya ia menyadari sesuatu.

Jeon Hanna menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin pernikahan, bukan? Pikirnya.

"Eomma, kau tidak mengerti?" Tanya Jungkook, ia tau eomma nya sedang berpikir keras.

"Aku sedang mencoba memikirkannya. Anak pintar." Balas Jeon Hanna masih penuh dengan segala pemikirannya sendiri.

"Eomma, apa kau begitu menyukai Jin?"
Tanya Jungkook berganti topik.

"Dia anak yang baik. Tentu saja aku
menyukainya." Jawab Jeon Hanna cepat.

Jungkook tersenyum tipis sebelum berkata.
"Baguslah. Aku senang eomma menyukai
istriku." Ucapnya bahagia.

"Is, istri?" Tanya Jeon Hanna tidak percaya? Matanya melotot selama beberapa Detik sebelum mengerjap kembali. Jeon Hanna menampar dirinya sendiri dengan tangan kanannya membuat Jungkook sedikit meringis. Untunglah eomma nya sudah tidak memegang pisau di tangannya.

Setelah merasakan sakit di pipinya, Jeon Hanna melotot marah pada putranya.

"Kau.., dasar anak nakal!" Ucapnya geram. Dan berjalan mendekati Jungkook kemudian memukuli punggung putranya.

"Eomma.! Auh!" Pekik Jungkook menerima pukulan eomma nya.

"Apa sebenarnya isi kepalamu ini?" Kesal Jeon Hanna hingga ia lelah memukuli Jungkook. la merapikan rambutnya kembali dan kembali duduk di kursinya.

"Maaf eomma memukulmu." Gumamnya
setelah duduk.

Jungkook menghela nafasnya.

"It's okay, eomma. Itu sama sekali tidak menyakitiku." Jawab Jungkook membuat Jeon Hanna menatapnya sebal.

Yah, pukulannya memang hanya menyakiti tangannya mengingat tubuh anaknya yang kekar. Pukulannya pasti seperti gigitan semut.

"Sekarang ceritakan padaku. Kuharap kau sudah memikirkan resiko yang akan kau tanggung." Seru Jeon Hanna cepat.

"Aku tidak pandai bercerita, eomma." Balas Jungkook cukup membuat Jeon Hanna frustrasi.

"Apa sebelum kau menikahi Seokjin kau
memikirkan perasaan Jimin?" Tanya
Jeon Hanna pada akhirnya

Hostility becomes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang