"Apa yang kau lakukan?" Jimin mendelik marah.
Seokjin melepaskan ciuman panasnya dan Jungkook, mengabaikan dirinya yang menjadi tontonan gratis seisi restoran. Ia menatap Jimin dengan malas.
"Kau masih belum menyadarinya. Aku sedang menunjukkan posisimu." Ucap Seokjin meremehkan Jimin. Senyum miring terpapar diwajahnya.
Jimin terlalu meremehkan dirinya namja itu terus berlagak polos dan Seokjin tidak pernah ambil pusing akan hal itu. Tapi kali ini namja itu benar-benar melewati batasnya. Dan Seokjin bukan manusia suci yang pemaaf. la adalah seorang predator di waktu yang tepat.
Jungkook masih belum bergeming ditempatnya mendapati ciuman Panas Seokjin yang tiba-tiba. Tatapannya masih terpaku pada Seokjin, tidak percaya namja itu begitu lihai menciumnya.
"Jungkook tidak akan melepaskan ku."Ucap Jimin keras kepala. "Kau dengar?!"
Seokjin mernghela nafasnya.
"Kau membutuhkannya?" Tanya Seokjin pada Jungkook. Jungkook memilih bungkam dan Seokjin mulai berpikir jawaban Jungkook adalah 'iya.
Benar-benar menyebalkan dan membuatnya sungguh kesal.
"Apa yang kau butuhkan darinya? Bagaimana jika aku menggantikannya?" Tawar Seokjin berharap Jungkook tergiur tapi Jungkook hanya menatapnya diam.
"Aku akan memberikan apa pun yang kau mau dan yang kau butuhkan. Apa itu bisa membuatmu cukup?" Jelas Seokjin lagi.
"Jungkook aku yang paling mengerti dirimu. Aku akan selalu di pihakmu. Disampingmu." Pinta Jimin memelas.
"Aku akan berikan itu semua." Tawar Seokjin menggoda. la tersenyum manis, mengecup rahang Jungkook dan membelai tengkuk Jungkook.
"Aku akan melayanimu. Membuatmu puas dimulai malam ini" Tawar Seokjin menggoda. Dengan sengaja ia mengecup ujung bibir Jungkook dan membelai dada suaminya itu.
"Berhentilah menjalang!" Teriak Jimin marah.
Ah, jalang. Kekeh Seokjin mendapat ide brilian.
"Kau mau aku menjadi Jalang pribadimu?" seokjin mengedipkan satu matanya dan menggigit bibirnya sexy.
Tatapannya menajam saat merasa Jungkook tidak berkutik. Sial. Jika rayuannya gagal akan sangat memalukan untuknya. Pikir Seokjin malu.
"Jungkook jika kau tidak mau melepaskan Jimin maka tawaranku hangus dan aku akan menjalang pada pria lain malam ini." Ucap Seokjin kesal.
Jimin menatap Seokjin dengan cemooh.
"Jalang!" Cemoohnya.
"Cium aku." Perintah Jungkook.
Seokjin mendesis. Jungkook benar-benar menyebalkan.
"Cium aku Seokjin." Geram Jungkook memerintah.
Baru saja Seokjin menyatukan bibirnya dan Jungkook, ia sudah dibuat kelimpungan karena Jungkook yang langsung membalas ciumannya dengan ganas. Seokjin yang memang tidak memiliki banyak pengalaman berciuman tentu saja kesulitan mengimbangi ciuman Jungkook.
"Aaakhhh" desah Seokjin sengaja saat Jungkook melepas ciumannya dan meremas dada kirinya.
Menyadari Jungkook yang masih ingin menciumnya membuat Seokjin menutup bibir Jungkook.
"Jangan disini." Ucap Seokjin terengah.
Cukup, ia sudah sangat malu. Dan ia
rasa itu cukup untuk Jimin."Tawaranmu. Aku ingin dimulai sekarang." Ucap Jungkook dingin. Seokjin hanya mengangguk pasrah sebagai jawaban. Dan Jungkook tersenyum puas.